Ankara – Seorang teroris Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang menyerahkan diri kepada pasukan keamanan Turki, mengakui bahwa kelompoknya memberikan obat-obatan terlarang kepada anak di bawah umur. Pemberian itu khususnya ditujukan kepada kepada gadis-gadis muda yang kerap dijadikan sebagai sasaran kekerasan seksual.
Atas dasar pertimbangan itulah, akunya, ia akhirnya memutuskan untuk menyerahkan diri pada 9 September lalu kepada militer Turki. Ia mengaku tak bisa menoleransi kekejaman kelompoknya terhadap warga sipil yang tak berdosa. Demikian pengakuan yang disitat Anadolu Agency, Senin (8/10).
Menurutnya, pemberian obat-obatan terlarang itu dilakukan dengan mencampurnya ke makanan yang dibagikan ke anak perempuan berusia 13-14 tahun. Setiap kali anak-anak di bawah umur itu berada di bawah pengaruh obat, mereka akan dilecehkan.
Pada Agustus lalu, Anadolu Agency mengumpulkan informasi tentang sejumlah remaja yang menjadi sasaran pelecehan dan akhirnya melakukan bunuh diri. Mereka yang menolak patuh akan dieksekusi oleh kelompok teroris.
Seorang gadis bernama Dilan yang direkrut oleh PKK melakukan bunuh diri menggunakan granat tangan setelah dilecehkan oleh pemimpin PKK, Murat Karayilan.
Dalam kasus lainnya, seorang gadis berusia 19 tahun yang diidentifikasi sebagai S.A. dieksekusi oleh PKK setelah dia mengungkapkan bahwa dirinya telah diperkosa oleh 12 anggota PKK dalam sebuah sel.
Kelompok radikal PKK sudah masuk daftar organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.