Pelatihan Jubir Pancasila Bahas Konten Positif Untuk Melawan Ujaran Kebencian

Denpasar – Pelatihan Juru Bicara Pancasila terus digelar secara massif di sejumlah wilayah di Tanah Air. Kali ini, Denpasar menjadi kota ke-14 terselenggaranya pelatihan yang digelar Komunitas Bela Indonesia (KBI) selama empat hari.

Sebanyak 40 pemuda dari berbagai lembaga dan kampus mengikuti pelatihan yang digelar di Hotel Permata Kuta. Pelatihan digelar mulai Jumat (2/11/2018) hingga, Senin (5/11/2018) hari ini.

Pada pembukaan pelatihan, Vransiska Fami Arizona, Ketua Kohati Denpasar yang juga menjadi partner lokal KBI Bali mengungkapkan, sebagai organisasi perempuan, ada kegelisahan atas fenomena menurunnya kecintaan para pemuda terhadap Pancasila.

“Sebagai organisasi perempuan kami turut terlibat bersama KBI untuk mengkampanyekan kembali nila-nilai Pancasila yang sudah mulai hilang di hati para pemuda,” demikian Vransiska dalam sambutannya. Seperti dikutip Tribunnews.com.

Hal serupa disampaikan supervisor KBI Bali, Ilma Sovri Yanti. Dalam sambutannya Ilma menyampaikan hasil survei yang dikeluarkan oleh Lingkaran survei Indonesia Denny JA, yang menunjukkan bahwa Selama 13 tahun terakhir, dukungan terhadap Pancasila terus mengalami penurunan. Pada tahun 2005 dukungan kepada Pancasila mencapai 85,2 persen dan pada 2018 menurun menjadi 75,3 persen atau turun sebesar 10 persen.

“Hal inilah yang mendorong komunitas ini untuk menguatkan kembali Pancasila sebagai dasar negara, agar Indonesia dengan keragamannya akan terus damai. Kita perlu kembali bergandengan tangan bersama menyuarakan kembali Pancasila,” kata Ilma Sovri Yanti dalam sambutan di acara pembukaan.

Anick HT, fasilitator utama pelatihan tersebut juga mengutarakan, paham radikalisme yang berkembang dan meresahkan hari ini harus di lawan dengan semangat Pancasila. Terutama pertarungan di wilayah media sosial yang hari ini diwarnai oleh konten-konten intoleran.

“Terlalu banyak buzzer intoleran yang harus kita lawan dengan konten-konten positif. Terlalu banyak ujaran kebencian yang diproduksi dan disebarkan di media sosial kita. Kita harus mengkampanyekan Pancasila sebagai ideologi bangsa, terutama di media sosial,” ungkapnya.

Hal menarik lainnya dalam pelatihan ini adalah materi-materi yang tersaji, di antaranya materi media sosial, yang sengaja dipersiapkan agar peserta mampu menguasai teknik dalam memaksimalkan penggunaan media sosial terlebih untuk kampanye konten positif. Sementara, dalam konteks penguatan isu, KBI juga sudah menerbitkan buku rujukan berjudul Rumah Bersama Kita Bernama Indonesia yang ditulis oleh pendiri KBI, Denny JA yang juga direktur Lingkaran Survei Indonesia.