New York – Pelaku serangan truk pada jalur sepeda di Manhattan, New York, Amerika Serikat (AS), Sayfullo Habibullaevic Saipov (29), didakwa Pengadilan Federal setempat bertindak atas nama kelompok militan ISIS. Tersangka yang merupakan asal Uzbekistan, mengaku telah merencanakan serangan tersebut sejak setahun lalu.
Sayfullo Saipov seperti dilansir kantor berita ‘reuters’, juga mengakui bahwa aksi itu dilakukannya karena terinspirasi video propaganda kelompok militan ISIS yang ia simpan di telepon genggamnya. Dia sengaja memilih tanggal 31 Oktober 2017 (waktu AS) karena bertepatan dengan Halloween, di mana banyak orang berkumpul. Awalnya, dia berencana menyerang Jembatan Brooklyn serta jalur sepeda, namun dialihkan ke Manhattan.
Pejabat Kejaksaan Manhattan, Joon Kim, yang menemui Saipov di rumah sakit tempatnya di rawat berhasil menggali beberapa informasi mengenai apa yang melatarbelakangi pelaku melakukan aksinya. Pelaku merencanakan aksinya sejak tahun lalu. Pelaksanaan eksekusi telah disiapkan dua bulan sebelum pelaksanaan.
Joon Kim mengatakan, Saipov masih menjalani perawatan akibat tertembus timah panas kepolisian menjalakan teror atas nama ISIS. Pelaku mengaku sebagai salah satu simpatisan kelompok teroris itu. “Saipov melakukan serangan sebagai bentuk dukungan terhadap ISIS, ” kata Joon Kim seperti dilansir kantor berita ‘AFP’, Kamis (2/11/2017).
Hal itu terbukti, saat petugas keamanan menggeledah tas dan ponsel pribadi pelaku. Di dalam ponsel ditemukan beberapa barang bukti seperti gambar dan video propaganda dari ISIS. “Video dan gambar itu memperlihatkan, militan ISIS membunuh tahanan dengan tank, aksi pemenggalan kepala dan penembakan ke arah wajah,” jelasnya.
Kim pun mengatakan, usai melakukan serangan Saipov sama sekali tidak merasa menyesal. Pelaku malah senang aksinya tersebut berhasil menewaskan delapan orang. Sebaliknya, dia meminta bendera ISIS di pasang di kamar tempatnya dirawat dan merasa senang aksi bisa terlaksana.
Teror di Manhattan, New York, terjadi ketika pelaku menabrakan truk pick-up ke jalur sepada dan trotoar yang sedang ramai dengan pejalan kaki. Korban yang tewas adalah 5 orang warga Argentina, seorang perempuan Belgia, dan dua orang yang berasal dari New Jersey. Usai melakukan aksinya, Saipov mencoba kabur. Tetapi ia berhasil dilumpuhkan dengan tembakan aparat kepolisian setempat.