Jakarta – Seorang terduga teroris meledakkan bom di kawasan permukiman padat di Desa Pogar, Kecamatan Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (5/7) siang. Dua ledakan terjadi di sebuah rumah kontrakan dan dua ledakan lagi terjadi di jalan saat pelaku melemparkan tas ransel berisi bom ke arah Kapolsek Bangil, Kompol M Iskak.
Identitas pelaku ledakan sudah dikantongi aparat kepolisian. Pelaku terduga teroris bernama Abdullah alias Anwardi. Berdasarkan identitas KTP keluaran Kabupaten Pandeglang yang diduga milik pelaku, Abdullah alias Anwardi lahir di Jakarta 12 Juli 1968 dan beralamat di Karang Tanjung RT 006 RW 07, Serang, Banten.
Namun ada info lain yang menyebut Abdullah kelahiran 16 Februari 1975 dan berasal dari Aceh. Sementara istrinya, Dina Rohana, adalah asli Bangli kelahira Sidoarjo, 16 Juni 1978.
Di lokasi kejadian, Abdullah mengontrak rumah milik Saprani di Jalan Pepaya Rt01/01 Pogar, Bangil, bersama istri dan anaknya yang berusia enam tahun. Paska kejadian ini aparat keamanan langsung mengamankan istrinya. Sementara anak pelaku yang mengalami luka-luka akibat ledakan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Mohammad Iqbal dalam lewat keterangan tertulisnya menyebut, Abdullah alias Anwardi melakukan aksi mengejar dan melempar ransel hitam berisi bom ke Kapolsek Bangil usai dua ledakan dari rumah yang dia tempati.
Kedua ledakan terjadi dalam rentang waktu lima menit sejak pukul 11.30 WIB. Saat pelemparan dua bom itu, lanjut dia, situasi di lokasi juga tengah diramaikan oleh warga yang tidak berani masuk ke dalam rumah.
“Terjadi satu kali ledakan sedang, selang waktu lima menit terjadi ledakan kecil di dalam rumah itu. Setelah itu terduga pelaku keluar melempar dua bahan peledak ke polisi di lokasi kemudian melarikan diri,” kata Iqbal di Jakarta, Kamis (5/7).
Sementara itu, berdasarkan pengakuan sejumlah warga di lokasi kejadian, pelaku sempat dikejar warga saat melakukan aksinya. Namun niatan warga untuk menangkap diurungkan karena pelaku mengancam akan melempar tas berisi bom ke warga.
“Berani tangkap, saya lempar. Ini isinya bom siap meledak,” kata salah seorang warga, Hadi (33) menirukan ancaman pria tersebut.
“Kami takut itu bom beneran. Makanya kami mundur dan lari, sehingga warga tidak berhasil menangkap pria itu,” tambahnya lagi.
Namun begitu, lanjutnya, saat pelaku melarikan diri, sejumlah warga kembali mengejarnya. Bahkan ada warga yang sempat menembak tubuh pria misterius itu menggunakan senapan angin yang dimilikinya.
“Tembakannya tidak meleset dan kena badan si pelaku. Tapi dia kayaknya kuat menahan luka tembakan dan tetap kabur,” pungkas Hadi.