Jakarta – Kepolisian Spanyol akhirnya berhasil membekuk tiga orang yang diduga terkait kelompok jihadis yang melakukan aksi teror di Barcelona. Ketiga orang itu ditangkap di Prancis.
Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengatakan tiga orang tersebut diduga memiliki hubungan dengan salah satu tersangka teror Barcelona yang terjadi Agustus 2017 lalu. Penangkapan itu terjadi pada Selasa (20/2/2018).
Kementerian Dalam Negeri Spanyol menyatakan penangkapan berawal dari operasi gabungan antara kepolisian Spanyol dan Prancis, yang dilakukan di wilayah selatan dan barat daya Perancis.
Tiga orang itu ditangkap karena disangka memiliki hubungan dengan Driss Oukabir, warga Maroko yang merupakan pelaku penyewa kendaraan van dalam teror Barcelona. Oukabir ditangkap tak lama setelah kejadian, dan ISIS mengkalim bahwa pria itu merupakan kelompok mereka.
Seperti diketahui, total 16 orang meninggal dunia saat van tersebut menabrak kerumunan masyarakat di La Rambla, Barcelona. Beberapa jam kemudian, serangan serupa terjadi di Cambrils.
Sebelum teror van tersebut, terjadi ledakan di sebuah rumah di pinggiran Barcelona. Rumah itu dicurigai menjadi tempat perakitan bom yang tadinya akan digunakan para pelaku teror.
Dilaporkan media lokal Spanyol, El Pais, seperti dilansir The Telegraph, Jumat (18/8/2017), ledakan terjadi di sebuah rumah yang berada di kota Alcanar, yang berjarak 193 kilometer sebelah selatan kota Barcelona, pada Rabu (16/8) malam waktu setempat.
Ledakan itu awalnya diduga sebagai ledakan gas. Rumah yang dilanda ledakan itu hancur parah dan rata dengan tanah. Polisi menemukan seorang wanita telah tewas di dalam rumah, dengan tujuh orang lainnya luka-luka. Identitas wanita yang tewas tidak dirilis ke publik.
Di dalam rumah itu, polisi juga menemukan sekitar 20 tabung gas butane dan propane. Rumah itu diyakini telah ditinggali sejumlah orang dalam beberapa bulan terakhir. Dari temuan itu, polisi mencurigai rumah itu dijadikan sebagai tempat khusus merakit bom.
Kepala Kepolisian Catalan, Josep Lluis Trapero, menyatakan pihaknya masih menyelidiki apakah orang-orang yang ada di dalam rumah itu sedang ‘mempersiapkan sebuah peledak’.