Berau — Dalam upaya membentengi generasi muda dari pengaruh paham ekstrem, personel Kompi 3 Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Kalimantan Timur menggelar sosialisasi kebangsaan di SMA PGRI 13 Berau, Senin (21/7/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah preventif aparat untuk menanamkan nilai-nilai toleransi serta kesadaran akan bahaya radikalisme dan terorisme sejak usia sekolah.
Sosialisasi tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Kompi 3 Batalyon C Pelopor, AKP Moch Hendro Frihandoko, S.H., yang menyampaikan berbagai materi terkait ancaman intoleransi, ideologi kekerasan, serta pentingnya menjaga persatuan di tengah keberagaman.
Para siswa diajak memahami perbedaan mendasar antara ajaran agama yang mengedepankan kasih dan perdamaian, dengan ideologi kekerasan yang kerap mengatasnamakan agama secara keliru.
“Generasi muda harus memiliki daya tangkal terhadap ideologi menyimpang yang merusak tatanan sosial dan nilai-nilai kebangsaan. Pendidikan karakter harus diperkuat sejak di bangku sekolah,” ujar AKP Hendro dalam pemaparannya.
Sementara itu, di lokasi terpisah, Wadanyon C Pelopor, Kompol Ahmad Supriyadi, S.H., menegaskan bahwa aksi terorisme adalah bentuk nyata pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan tidak ada satu pun agama yang membenarkan kekerasan sebagai jalan perjuangan.
“Agama tidak pernah mengajarkan kekerasan. Oleh karena itu, pelajar perlu diberi pemahaman agar tidak mudah terjerumus oleh narasi yang menyesatkan,” tegasnya.
Senada dengan itu, Dansat Brimob Polda Kaltim, Kombes Pol Andy Rifai, S.I.K., M.H., turut mengapresiasi inisiatif ini sebagai bagian dari pembentukan karakter generasi penerus bangsa.
“Kegiatan semacam ini sangat penting dalam membangun kesadaran nasionalisme dan menjaga pelajar tetap berada di jalur yang benar. Mereka adalah calon pemimpin Indonesia Emas di masa depan,” tandasnya.
Melalui sosialisasi ini, Satbrimob Polda Kaltim berharap nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan cinta tanah air dapat semakin mengakar kuat di kalangan pelajar, sehingga mereka tidak mudah terpapar oleh ideologi yang bertentangan dengan semangat persatuan dan kemanusiaan.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!