Palu – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tengah, Rabu (14/6/2017), menggelar workshop BNPT Video Festival di Kota Palu. Sebanyak 35 pelajar setingkat SMA dan sederajat dihadirkan sebagai peserta.
Pendamping bidang Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan BNPT, Fahrudin, di awal kegiatan memaparkan pentingnya keterlibatan pelajar dalam upaya pencegahan terorisme. Dia mengungkap data hasil survey Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LaKIP) yang menyebutkan lebih dari 50% pelajar di Jabodetabek menyatakan dukungannya terhadap radikalisme.
“Itu di Jabodetabek, semoga di Palu dan Sulawesi Tengah secara keseluruhan tidak. Akan tetapi penting bagi kami melakukan pencegahan, bagaimana pelajar di sini tidak memiliki pemikiran radikalisme dalam beragama yang menjurus ke terorisme merupakan hal yang harus didukung,” ungkap Fahrudin.
Workshop BNPT Video Festival, lanjut Fahrudin, merupakan ikhtiar untuk meningkatkan dan mengajak pelajar di Indonesia untuk berkarya melalui video pendek sebagai bagian dari kontrapropaganda terhadap paham radikal terorisme yang juga menyasar kelompok pelajar dan pemuda. “Tahun lalu ada perwakilan dari Sulawesi Tengah di babak final di Jakarta, meskipun belum menjadi juara. Tahun ini kami awali lomba video pendek dengan workshop, peserta dibekali pelatihan agar video yang dihasilkan lebih baik,” urainya.
Ketua Bidang Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan FKPT Sulawesi Tengah, Muhammad Nur Sangadji, keterlibatan pelajar dalam pencegahan terorisme melalui pembuatan video pendek merupakan wujud kontrapropaganda terhadap paham radikal terorisme. Ini karena video yang dihasilkan wajib diunggah ke media sosial Youtube.
“Banyak video yang mengajarkan menjadi radikal terorisme, dan kita harus terlibat dalam upaya kontrapropaganda. Pelajar di Palu bisa terlibat di sini,” kata Sangadji yang juga menjadi ketua panitia dalam kegiatan ini.
Sangadji juga menuntut keseriusan pelajar dalam mengikuti kegiatan ini, karena sejumlah narasumber yang berkompeten dihadirkan oleh BNPT. “Ada aktor Pak Ray Sahetapy dan Ibu Dyah Kusumawati yang akan mengajarkan kalian bagaimana membuat video yang baik. Oleh karena itu manfaatkan kesempatan yang baik ini untuk benar-benar menyerap ilmu yang diberikan,” ujarnya.
Ketua FKPT Sulawesi Tengah, Muzakir Tawil, mengapresiasi digelarnya workshop BNPT Video festival ini. Dia mengaku bangga atas prestasi pelajar di Sulawesi Tengah yang tahun lalu lolos ke babak final, dan berharap tahun ini gelar juara bisa diraih.
“Tahun lalu tanpa ada pelatihan sudah ada yang lolos ke final. Tahun ini dibekali dengan ilmu oleh para ahli, dan karena itu saya minta tunjukkan karya terbaik, berikan kebanggaan ke Sulawesi Tengah dengan menjadi juara,” pesan Muzakir.
Workshop BNPT Video Festival merupakan salah satu metode dari kegiatan Pelibatan Pemuda dan Perempuan dalam Pencegahan Terorisme yang diselenggarakan BNPT di 32 provinsi se-Indonesia di sepanjang tahun 2017. Satu metode lain yang dijalankan adalah Rembuk Kebangsaan “Perempuan Pelopor Perdamaian”, sebuah upaya membangkitkan semangat kelompok perempuan dalam mewujudkan perdamaian dan mencegah terorisme. [shk/shk].