Tenggarong – Komando Distrik Militer(Kodim) 0906 Kabupaten Kutai
Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, melakukan aksi cegah tangkal
radikalisme di kalangan pelajar. Diharapkan mereka bisa memahami
berbagai ciri radikal dan bisa menangkal berbagai pola radikalisme.
“Kegiatan cegah tangkal radikalisme ini dilakukan dalam rangkaian
Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke- 122 berupa penyuluhan di
Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kukar,” ujar Prajurit
Seksi Teritorial Kodim 0906/ Kukar Kapten Infanteri Leo Nardo di Kerta
Buana, Rabu (9/10/2024).
Peserta penyuluhan adalah para pelajar dari sekolah menengah pertama
dan sekolah menengah atas dengan mengangkat tema “Peran Pihak Terkait
Sangat Penting dalam Menangkal dan Mencegah Radikalisme dan Terorisme.
Pada paparannya, Leo Nardo memberikan pemahaman mendalam tentang
bahaya radikalisme dan terorisme, kemudian peran aktif yang dapat
dilakukan pelajar untuk mencegah dan melawan ancaman tersebut,
“Peran aktif dari semua pihak, termasuk dari kalangan pelajar, sangat
penting dalam menjaga keutuhan negara dan melindungi masyarakat dari
ancaman radikalisme dan terorisme,” katanya.
Diharapkan melalui penyuluhan ini, para pelajar sebagai generasi emas
dan generasi penerus bangsa dapat menjadi agen perubahan, yakni turut
aktif dalam memerangi ancaman radikalisme dan terorisme di lingkungan
masing-masing.
Penyuluhan ini merupakan salah satu kegiatan nonfisik dalam TMMD di
Kukar, kegiatan nonfisik lainnya adalah penyuluhan pertanian dan
peternakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknologi
pertanian modern dan produktivitas lahan.
Penyuluhan bela negara dan wawasan kebangsaan untuk menumbuhkan
semangat cinta tanah air, gotong royong, dan penyuluhan tentang
kesadaran terhadap pentingnya pertahanan negara.
Bahkan dalam TMMD ini juga ada pelatihan keterampilan kerja untuk
memberdayakan masyarakat dalam bidang usaha kecil dan menengah, guna
meningkatkan taraf ekonomi desa.
Sedangkan kegiatan fisik antara lain pembangunan jalan usaha tani
sepanjang 3.200 meter, pembangunan dan rehabilitasi jembatan
penghubung kawasan pertanian, pembuatan dan rehabilitasi gorong-gorong
jalan pertanian, dan pembuatan sumur bor untuk irigasi pertanian.
“Ada pula rehabilitasi rumah tidak layak huni menjadi layak huni serta
pembuatan mandi, cuci, kakus (MCK) bagi warga yang tidak mampu secara
ekonomi,” katanya.