Munculnya kelompok-kelompok radikal yang kerap memelintir ayat dan ajaran utama agama telah begitu meresahkan masyarakat. Pesan penuh kebaikan yang tersimpan dalam agama terasa semakin sulit tersampaikan. Karenanya diperlukan upaya nyata untuk membendung penyebaran paham radikal yang berpotensi menjadikan keimanan dan kemanusiaan dangkal.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan upaya ini dengan menggandeng komunitas pendidikan yang terdiri dari Pelajar dan Guru untuk bersama-sama menangkal penyebaran paham radikal melalui kegiatan “Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme di Kalangan Pelajar dan Guru Jawa Barat”. Dialog dilaksanakan pagi ini (Selasa, 8 Maret 2016) di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) Bandung Jawa Barat.
Sektor pendidikan merupakan salah satu sendi utama dalam menghadang penyebaran paham radikal yang sangat bertentangan dengan agama. Melalui pendidikan masyarakat dibimbing untuk lebih teliti dan berhati-hati dalam bertindak, sehingga tidak akan mudah terpengaruh dengan propaganda dan bujuk rayu radikalisme.
Kegiatan dialog yang dijadwalkan dimulai pada pukul 09.00 pagi ini menghadirkan tokoh-tokoh penting yang selama ini aktif berperan dalam menangkal penyebaran paham radikalisme dan terorisme. Diantaranya adalah Kepala BNPT DR Saud Usman Nasution, Deputi 1 BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir, Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar, Anggota Komisi III DPR RI Ruhut ‘Poltak’ Sitompul, Ketua Pagar Nusa NU, Mantan Teroris Ali Fauzi, Artis Tukul dan Pepi, dan lain sebagainya.
Pada kegiatan ini akan dilaksanakan pula penandatanganan “Komitmen Bersama Pencegahan Paham Radikal Terorisme di Kalangan Pelajar dan Guru”, yang akan ditandatangani langsung oleh BNPT, Gubernur Jabar, Komisi III DPR RI, dan perwakilan Guru dan Pelajar.