Pejabat Militer AS Ragukan ISIS Akan Kembali Berkuasa

New York – Seorang pejabat militer senior AS meragukan perkiraan Pentagon yang mengatakan kelompok teror ISIS mempertahankan kemampuan pentingnya di Irak dan Suriah, dan “siap” membangun kembali kekhalifahannya yang ambruk.

Setelah kehilangan semua pusat kota di bawah kendalinya di Irak dan basis di Suriah, ISIS mengubah struktur administrasinya dan mengalihkan fokusnya dari mengoperasikan aparat negara seperti yang pernah dijalankannya.

Dilansir dari Voaindonesia.com, Ketua Gabungan Kepala Staf, Jenderal Joseph Dunford, menantang perkiraan Departemen Pertahanan AS dan laporan PBB baru-baru ini yang menunjukkan ISIS masih mempunyai sekitar 20.000 sampai 32.000 pejuang di dua negara itu meskipun kekhalifahannya ambruk.

“Saya melihat laporan baru-baru ini lebih dari 30.000 pejuang isis berada di Irak dan Suriah, dan saya tidak yakin dengan angka-angka itu”kata Dunford kepada wartawan dalam konferensi pers langka bersama Menteri Pertahanan James Mattis di Pentagon, Selasa (28/8)

“Kita memusatkan perhatian terhadap apa yang masih menjadi ancaman di Lembah Sungai Efrat. Kita tahu masih ada sisa kantong-kantong ISIS di Irak,” tambah Dunford. “Tapi tentu saya tidak akan mengatakan ISIS punya kekuatan yang sama seperti pada puncaknya.”

Pejabat pertahanan dan intelijen sejak lama berhati-hati menggunakan angka saja dalam mengukur keefektifan serangan guna menghancurkan ISIS, dan menyebut upaya semacam itu hanya akan menjadi pengetahuan yang tidak lengkap.

Beberapa pejabat senior juga menyampaikan keprihatinan yang sama, secara internal, bahwa perkiraan terbaru itu bisa menyesatkan, mungkin menghitung anggota keluarga atau yang lainnya yang terkait erat dengan ISIS, meskipun mereka tidak mungkin bertempur.