Damaskus – Ketika virus corona terus menyebar di seluruh dunia, para pejabat Kurdi dan beberapa kelompok HAM memperingatkan akan timbulnya malapetaka jika ribuan gerilyawan ISIS yang ditahan di timur laut Suriah terinfeksi virus mematikan itu.
Pasukan Demokrat Suriah (SDF) menyatakan perkiraan itu sangat mungkin karena pemerintah setempat kekurangan sumber daya untuk mencegah penyebaran COVID-19. SDF adalah aliansi militer pimpinan-Kurdi yang menjadi mitra utama AS dalam perang melawan ISIS di Suriah,
“Jika virus corona mencapai penjara-penjara ini, tidak dapat dibayangkan apa yang akan terjadi,” kata Nuri Mahmud, seorang pejabat senior SDF.
“Jika dunia bebas berjuang keras meredam penyebaran virus itu, dapat dibayangkan betapa sulit menghadapi krisis ini dengan kapasitas kami yang terbatas,” kata Mahmud kepada VOA, Selasa (31/3).
SDF menahan sedikitnya 10.000 pejuang ISIS, termasuk hampir 2.000 warga asing yang ditangkap setelah kekalahan militer kelompok teror itu pada Maret 2019.
Beberapa kelompok HAM khawatir COVID-19 dapat menyebar cepat di sejumlah penjara dan pusat-pusat penahanan di Suriah akibat sanitasi yang buruk, kurangnya air bersih dan kepadatan penduduk yang tinggi.
“Sehubungan dengan pandemi ini, kami meminta agar semua tahanan di Suriah mendapat bantuan medis yang memadai dan beberapa LSM yang menyediakan dukungan semacam itu diberi izin masuk ke fasilitas tahanan,” kata Philippe Nassif, Direktur Advokasi Timur Tengah dan Afrika Utara untuk Amnesty International.