Jombang – Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Jombang menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) ke IX di MAN 4 Jombang, Minggu (27/11/2022) dengan mengangkat topik moderasi beragama.
Dalam Konferensi Cabang tersebut, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Jombang, H. Zulfikar Damam Ikhwanto mengkampanyekan moderasi beragama.
Menurutnya, moderasi beragama bisa dimulai dari diri sendiri. Apalagi Jombang yang terkenal sebagai kota toleransi bisa menjadi salah satu tolak ukur bahwa masyarakat Jombang sudah dari dulu menerapkan Islam moderat.
“Mari kita tanamkan rasa moderasi agama mulai dari diri kita. Jombang kota santri, kota toleransi, dan kedepan saya harap moderasi beragama juga berkembang baik disini,” terang Pria yang akrab disapa Gus Antho tersebut.
Hal itu terus digaungkan oleh PC. GP Ansor Jombang seperti tertuang dalam tema Konfercab IX kali ini yakni ‘Mengawal islam moderat dan membangun kaderisasi yang kuat demi peradaban dunia’.
Lebih lanjut Gus Antho’ menjelaskan moderasi beragama adalah cara pandang kita dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri.
Ekstremisme, radikalisme, ujaran kebencian (hate speech), hingga retaknya hubungan antarumat beragama, merupakan problem yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini.
“Indonesia ini beragam, kemajemukan itu tidak bisa hanya disikapi dengan prinsip keadilan. Namun, juga harus diimbangi dengan prinsip kebaikan,” paparnya.
Menurutnya, sikap moderat dan moderasi adalah suatu sikap dewasa yang baik dan yang sangat diperlukan. Radikalisasi dan radikalisme, kekerasan dan kejahatan, termasuk ujaran kebencian atau caci maki dan hoaks, terutama atas nama agama, adalah kekanak-kanakan, jahat, memecah belah, merusak kehidupan, patologis, tidak baik dan tidak perlu.
“Saya tidak ingin ada satu saja kader Ansor Jombang yang terlibat sebagai gerakan radikalisme. Saya ingin semua kader Ansor Jombang menjadi benteng munculnya gerakan moderasi beragama,” paparnya.
Gus Antho’ memaparkan jika keragaman dalam beragama itu niscaya, tidak mungkin dihilangkan. Ide dasar moderasi adalah untuk mencari persamaan dan bukan mempertajam perbedaan. Jika dielaborasi lebih lanjut, ada beberapa alasan utama mengapa perlu moderasi beragama.
“Moderasi beragama ini sangat penting. Salah satunya yakni sebagai kebudayaan untuk merawat Indonesia,” ujar Gus Antho.