Jakarta – Kelompok bersenjata Uganda yang membunuh puluhan anak sekolah pekan lalu memperluas operasinya di Republik Demokratik Kongo dengan dana dari ISIS, kata sekelompok pakar PBB, Selasa, 20 Juni 2023.
Pasukan Demokrat Sekutu (ADF) dimulai sebagai pemberontakan di Uganda tetapi telah berbasis di negara tetangga Kongo sejak akhir 1990-an. Kelompok tersebut berjanji setia kepada ISIS pada 2019. ADF menewaskan sedikitnya 37 orang dalam serangan di sebuah sekolah di Uganda barat dekat perbatasan Kongo pada Jumat malam.
Terlepas dari operasi gabungan melawannya oleh tentara Kongo dan Uganda, ADF telah mengirim pengintai dan prajuritnya untuk merencanakan serangan ratusan kilometer di luar area operasi normalnya di Kongo timur, kata para ahli dalam sebuah laporan kepada Dewan Keamanan PBB.
“Di Kivu Utara, Operasi Shuja berdampak pada kelompok bersenjata yang diberi sanksi. Meskipun demikian, ADF melakukan ekspansi di luar provinsi Kivu Utara dan Ituri dan terus melakukan serangan mematikan terhadap warga sipil,” kata laporan itu dikutip reuters, Selasa (20/6).
ADF telah meningkatkan aktivitasnya di provinsi Kivu Selatan dalam beberapa bulan terakhir dan berusaha untuk merekrut dan melakukan serangan di ibu kota Kinshasa dan di provinsi Haut-Uele, katanya.
“Perlu dicatat bahwa tujuan (mereka) adalah untuk melakukan aksi teror yang menghasilkan publisitas besar,” kata juru bicara pemerintah Kongo Patrick Muyaya dalam konferensi pers, Senin.
Dia mengatakan tentara membuat kemajuan melawan ADF melalui operasi gabungannya dengan Uganda, khususnya di kubu kelompok itu yang telah menghancurkan pusat pelatihan dan tempat lainnya.
Kelompok ahli itu juga melaporkan perincian baru tentang sumber pendanaan ADF, mengatakan mereka telah mendokumentasikan dukungan keuangan dari ISIS ke ADF dan hubungan antara ADF dan sel ISIS di Afrika Selatan.
“ISIS (telah) memberikan dukungan keuangan kepada ADF, setidaknya sejak 2019, melalui skema keuangan yang kompleks. berasal dari Somalia dan melewati Afrika Selatan, Kenya dan Uganda,” kata laporan itu, menggunakan akronim bahasa Arab untuk ISIS.
Para ahli PBB juga memperoleh bukti hubungan organisasi antara ADF dan milisi Ahlu Sunnah Wal Jama’a (ASWJ) di Mozambik, yang juga telah menyatakan kesetiaan kepada ISIS, kata mereka.