Baghdad – Laporan terbaru Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut kelompok radikal ISIS meninggalkan 202 kuburan massal di Irak. Kuburan-kuburan massal itu diperkirakan berisi 12 ribu korban kekejaman ISIS selama bertahun-tahun.
Kuburan-kuburan massal itu juga dipercaya menyimpan bukti penting atas kejahatan perang yang dilakukan ISIS selama mereka menduduki wilayah barat dan utara Irak antara 2014 hingga 2017.
Badan PBB di Irak, UNAMI, bersama dengan kantor hak asasi manusia telah mendokumentasikan total sebanyak 202 kuburan massal yang ada di Irak.
Dikhawatirkan jumlah itu bakal bertambah seiring proses pencarian yang dilakukan dalam beberapa bulan ke depan.
“Situs kuburan massal yang telah didokumentasikan dalam laporan kami menjadi bukti kehilangan manusia yang mengerikan, penderitaan yang mendalam dan kekejaman yang mengejutkan,” kata perwakilan PBB di Irak, Jan Kubis, seperti dikutip AFP.
PBB mendesak agar otoritas Irak dapat berhati-hati dalam melakukan proses penggalian demi dapat memberikan kesempatan kepada keluarga korban untuk melakukan penghormatan terakhir.
Baca Juga : Terkait ISIS, 189 WNA Ditangkal Masuk Indonesia
“Memahami keadaan di sekitar hilangnya nyawa yang signifikan ini akan menjadi langkah penting dalam masa berkabung bagi keluarga dan upaya mereka untuk mendapatkan hak atas kebenaran dan keadilan,” tambahnya, Selasa (6/11/2018).
ISIS menyerbu Irak pada 2014, membunuh para pejuang dan warga sipil secara massal, serta melakukan penindasan di wilayah di utara dan barat negara itu.
Kuburan massal yang ada dapat berisi materi forensik yang penting, yang dapat membantu dalam mengungkap kekerasan ini dan juga untuk mengidentifikasi korban.
Para peneliti PBB pada Agustus telah mulai mengumpulkan bukti-bukti terkait kejahatan perang dan genosida yang akan digunakan oleh pengadilan Irak dalam mengadili anggota ISIS yang tertangkap.
Dari total 202 kuburan massal yang telah didokumentasikan dalam laporan terbaru PBB, baru sebanyak 28 kuburan yang telah digali dan 1.258 jenazah yang diangkat oleh otoritas Irak.
Hampir separuh dari lokasi penemuan kuburan massal itu berada di Provinsi Nineveh, di mana ISIS sempat melakukan kekejaman massal terhadap minoritas Yazidi.
Sementara sisa kuburan massal lainnya tersebar di daerah utara Kirkuk, Salaheddin, atau Anhar di barat.