Jenewa – Pakar Hak Asasi Manusia PBB, pada Kamis (22/4) mendesak pemerintah Swiss untuk memulangkan dua kakak-beradik warga negara Swiss yang sejak lima tahun ini berada di kamp pengungsian di wilayah Suriah usai sang ibu memutuskan untuk bergabung bersama ISIS.
Lebih dari 60 ribu orang, dimana sebagian besar diantaranya adalah anak-anak, hingga saat ini masih berada di dalam kamp yang disediakan bagi keluarga pejuang ISIS.
“Dua ayah dari gadis perempuan tersebut, yang juga tinggal di Jenewa, telah meminta pemerintah Swiss untuk mengambil langkah yang diperlukan guna merepatriasi anak perempuanya yang sudah dibawa oleh sang ibu saat pergi liburan pada bulan Agustus 2016 namun malah berakhir di Suriah,” kata seorang pakar PBB dalam sebuah pernyataan tertulis, dikutip dari Reuters, Kamis (22/4/2021).
“Repatriasi dua anak-anak ini seharusnya dilakukan tanpa penundaan,” tambahnya.
Sejauh ini, pihak pemerintah Swiss masih belum berkomentar terkait permintaan tersebut.
“Anak-anak seharusnya tidak menanggung beban yang menyedihkan ini karena terlahir dari individu yang memiliki keterkaitan dengan kelompok teroris tersebut,” lanjutnya.
Menurut para pakar HAM PBB, anak-anak tersebut seharusnya dianggap sebagai korban dan langkah untuk mempersatukan mereka dengan keluarga di tempat asalnya harus diprioritaskan.