PBB dan AS Lakukan Investigasi Bongkar Ulah Gembong Bajak Laut Somalia Dukung ISIS

Jakarta – Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama pemerintah AS melakukan ivestigasi mendalam terkait keterlibatan kelompok bajak laut Somalia dengan kelompok teroris internasional ISIS. terdapat setidaknya dua kelompok bajak laut yang kini sedang diinvestigasi secara ketat, keduanya diduga memberikan bantuan berupa penyediaan bahan-bahan dukungan terhadap kelompok teroris yang kini sudah di ambang kehancurannya itu.

Bantuan yang diberikan oleh dua kelompok bajak laut ini tergolong serius, di antaranya adalah pengiriman (atau penyelundupan, lebih tepatnya) senjata dan bahkan pengiriman orang-orang untuk dijadikan tentara ISIS. Jalur penyelundupan yang biasa digunakan adalah teluk Aden. Senjata dan orang-orang yang diselundupkan ini dikirimkan ke kelompok-kelompok teroris di Timur Tengah, baik ISIS maupun kelompok-kelompok lain yang berafiliasi dengan Al Qaeda.

Salah satu gembong perompak yang diinvestigasi adalah Mohamed Garfanje. Ia adalah gembong kelompok perompak Hobyo-Haradhere. Kelompok ini disebut berkembang pesat di sebuah perkampungan nelayan kecil di Haradhere. Kawasan ini kerap disebut sebagai tempat lahirnya kelompok bajak laut Somalia moderen.

Dikutip dari laporan Robyn Kriel dan Briana Duggan kepada CNN, Selasa (11/07/17), Garfanje terlibat dalam upaya penculikan seorang jurnalis berkebangsaan AS, Michael Scott Moore, pada 2012 lalu. Garfanje juga disebut terlibat dalam penyelundupan senjata dan amunisi ke Somalia. Keterangan ini juga dikonfirmasi oleh sebuah organisasi watchdog untuk bajak laut bernama “Ocean Beyond Piracy” yang menambahkan bahwa ia terlibat dalam banyak kasus perompakan.

“Garfanje harus dipenjara!” ungkap Moore, “Jika benar Garfanje dan Bakeyle (perompak lainnya) bebas menangkap ikan lagi, maka mereka harus ditangkap dan diadili oleh otoritas,” imbuhnya.

Gembong perompak lainnya, yang tidak disebutkan namanya, dipercaya telah menyelundupkan banyak senjata dan orang ke kelompok-kelompok kecil pecahan ISIS di Somalia yang berbasis di Qandala.

Sumber PBB menyebut ia telah membantu logistik ISIS dan memiliki hubungan dengan Abdulkadir Mumin, pemimpin ISIS di Somalia. Kelompok Ocean beyond Piracy percaya bahwa pria misterius ini merupakan dalang dibalik berbagai peristiwa pembajakan di Teluk Aden.

Investigasi dilakuka dengan fokus untuk membongkar jaringan dan keterlibatan kelompok-kelompok ini terhadap aksi dan kelompok teror di luar Somalia. Afrika memang disebut banyak kalangan sedang disasar banyak kelompok teror untuk ‘melanjutkan’ mimpi teror yang sepertinya gagal dikembangkan di kawasan Timur Tengah, utamanya dengan kekalahan telak ISIS belakangan ini di Irak dan Suriah.