New York – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional dari kelompok ekstremis ISIS meningkat. Itu menunjukkan perluasan afiliasi ISIS yang mengkhawatirkan di Afrika dan fokus pada kembalinya kelompok yang sebelumnya menyatakan diri “kekhalifahan” di Suriah dan Irak itu.
Hal itu terungkap dari sebuah laporan baru Wakil Sekjen PBB untuk urusan kontra-terorisme, Vladimir Voronkov kepada Dewan Keamanan di Markas Besar PBB New York, Kamis (19/8/2021). Ia menyampaikan laporan itu juga mencatat bahwa ISIS telah memperluas kehadirannya di Afghanistan.
“Kita perlu memastikan Afghanistan tidak akan lagi digunakan sebagai tempat bersarangnya terorisme global. Ancaman ISIS terhadap perdamaian dan keamanan internasional selama periode penelitian (untuk laporan ini) tetap signifikan dan stabil selama enam bulan terakhir, meningkatkan kekhawatiran internasional yang serius,” ujar Voronkov.
Laporan kepada Dewan Keamanan PBB itu menjelaskan ISIS dan kelompok teroris lainnya memperoleh keuntungan dari sejumlah “gangguan, kemalangan dan kemunduran dalam pembangunan” yang disebabkan pandemi Covid-19, baik di lapangan maupun daring.
Sementara beberapa lockdown di daerah-daerah yang tidak mengalami konflik menekan aktivitas teroris, di sejumlah daerah konflik di mana aturan pembatasan pandemi kurang berdampak, ancaman ISIS sekarang “mengalami peningkatan,” kata Vladimir Voronkov.