Damaskus – Pasukan keamanan Suriah menemukan lebih dari 260 kilogram (573 pon) bahan peledak di Tal Abyad, Suriah utara, Senin (18/1).
Kantor Gubernur di Sanliurfa, Turki tenggara mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan keamanan lokal di Suriah melanjutkan upaya untuk mengungkap aktivitas teror oleh kelompok teroris YPG/PKK.
Untuk diketahui, daerah Tal Abyad dibebaskan dari teroris YPG/PKK oleh Angkatan Bersenjata Turki dan sekutu lokal Suriah pada Oktober 2019, tetapi upaya untuk melancarkan serangan terus berlanjut, sebagaimana dikutip dari Anadolu Agency, Senin (18/1).
Saat bekerja untuk menggagalkan serangan ini, pasukan keamanan setempat menyita sekitar 260 kg bahan peledak rakitan di kota Suluk bersama dengan 20 buah amunisi mortar. Selain itu, persediaan untuk bertahan hidup para teroris juga turut disita oleh pasukan keamanan.
Di pusat Tal Abyad, 2,5 kg (5,5 lbs.) bahan peledak improvisasi ditemukan, bersama dengan ranjau anti-personil seberat 4 kg (8,8 lbs.), sebuah kapsul, dan tiga penerima nirkabel.
Selain itu, ada juga bahan peledak, yang diledakkan di lokasi oleh tim penjinak bom. Dan untuk saat ini otoritas lokal sedang menyelidiki temuan tersebut.
Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK, yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan UE, bertanggung jawab atas kematian hampir 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi. Dan untuk YPG adalah kelompok teroris yang cabangnya berlokasi di Suriah.
Sebelumnya, kelompok teroris YPG/PKK menahan 55 pengunjuk rasa warga sipil di Timur Tengah, kelompok terror itu juga menggerebek rumah-rumah warga yang mengikuti aksi demonstrasi untuk menentang kelompoknya di desa-desa yang diduduki mereka di provinsi Deir Ez-Zor.
Teroris YPG/PKK juga diketahui membakar rumah milik beberapa tahanan setelah menggerebek mereka, dan menyita barang-barang berharga, termasuk uang, emas dan telepon genggam.
Menurut Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah hampir 4.000 orang yang ditahan oleh YPG/PKK masih belum diketahui.
Sejak 2016, Turki juga telah meluncurkan trio operasi anti-teror yang sukses di Suriah utara, melintasi perbatasannya, untuk mencegah pembentukan koridor teror dan untuk memungkinkan pemukiman damai penduduk: Euphrates Shield (2016), Olive Branch (2018 ), dan Peace Spring (2019).