Pasukan Somalia Bentrok dengan Militan ISIS, Lebih dari 20 Orang Tewas

Jakarta – Lebih dari 20 orang tewas dan lebih dari 10 lainnya terluka
dalam dua hari pertempuran antara pejuang ISIS dan pasukan keamanan
wilayah Puntland Somalia, kata para pejabat, Selasa (21/1).

Dalam wawancara dengan VOA, juru bicara operasi keamanan Puntland,
Brigjen Mohamud Mohamed Ahmed, mengatakan bahwa 15 militan ISIS dan
tujuh tentara Puntland tewas dalam bentrokan pada Minggu dan Senin.

Ahmed mengatakan bahwa pejuang ISIS menggunakan bom rakitan untuk
melindungi tempat persembunyian mereka di dekat wilayah Ufeyn. Ketika
tentara membersihkan ranjau darat, salah satu bom itu meledak,
menewaskan enam tentara dan melukai tiga orang, katanya.

Ahmed menambahkan bahwa dalam operasi tersebut, tentara menewaskan
delapan militan ISIS.” Operasi militer terbaru yang berpusat di
sekitar pegunungan Cal Miskat di wilayah Bari, kata Ahmed, berlanjut
hingga Senin. “Pada Senin, tentara kami menghadang teroris di sekitar
wilayah Laba-Afle, menewaskan tujuh orang. Salah satu tentara kami
juga tewas dan empat lainnya terluka,” katanya.

Penduduk setempat yang meminta identitasnya dirahasiakan karena
khawatir akan keselamatan mereka, mengatakan kepada VOA bahwa mereka
melihat mayat-mayat militan berserakan di sepanjang jalan menuju
pegunungan Cal Miskat.

Puntland memulai serangan militer bulan lalu terhadap
kelompok-kelompok ekstremis di wilayah itu setelah berbulan-bulan
persiapan.

Pemimpin wilayah tersebut, Said Abdullahi Deni, mengimbau masyarakat
untuk mendukung operasi tersebut, yang katanya bertujuan mengusir
militan ISIS dari tempat persembunyian mereka di daerah pegunungan.

Puntland telah mengalami serangan teroris yang dilakukan al-Shabab dan
militan ISIS, tetapi operasi militer yang sedang berlangsung tampaknya
difokuskan pada ISIS. Kelompok tersebut memiliki kehadiran yang
relatif kecil di Somalia dibandingkan dengan al-Shabab yang terkait
al-Qaeda, tetapi para ahli telah memperingatkan tentang meningkatnya
aktivitas.

Pejabat militer AS dan pakar keamanan Somalia melaporkan bahwa ISIS
meningkatkan jumlah anggotanya di Somalia tahun lalu. Kelompok itu
sebelumnya diperkirakan memiliki antara 100 dan 400 pejuang, tetapi
pakar keamanan dan intelijen Somalia memperkirakan jumlah mereka kini
antara 500 dan 600 militan.

Mayoritas pendatang baru tersebut dikatakan berasal dari Timur Tengah
dan Afrika timur dan utara.

ISIS di Somalia dibentuk pada Oktober 2015 oleh sekelompok mantan
pejuang al-Shabab yang dipimpin Sheikh Abdulkadir Mumin, ulama yang
dilaporkan berjanji setia kepada mendiang pemimpin ISIS Abu Bakr
al-Baghdadi. Mumin tampaknya selamat dari serangan udara AS pada 31
Mei tahun lalu.

Seorang pejabat kontraterorisme PBB tahun lalu memperingatkan akan
meningkatnya serangan afiliasi ISIS di Somalia, Mozambik, dan Republik
Demokratik Kongo.