Manila – Pemimpin kelompok terorisme Dawla Islamiya Maute (DI Maute), yang berafiliasi dengan ISIS, dilaporkan tewas dalam pertempuran melawan pasukan militer Filipina yang berusaha menangkapnya di Mindanao pada beberapa waktu lalu.
Dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (17/6), sekitar 100 aparat gabungan dari polisi dan tentara Filipina dikerahkan untuk bersiaga di sebuah apartemen tempat Abu Zacharia, pemimpin DI Maute bersembunyi. Baku tembak pun terjadi selama beberapa menit, menewaskan Zacharia dan kaki tangannya, Abu Morsid di tempat.
“Insiden itu membuat kelompok DI Maute tanpa seorang pemimpin,” lapor Al Jazeera.
Kelompok DI Maute l pertama kali menduduki Kota Marawi di Provinsi Maranao Del Sur, Pulau Mindanao pada 2017. Kala itu, pertempuran anatara tentara Filipina dan kelompok teroris tersebut terjadi selama 5 bulan hingga menewaskan ratusan orang dari masing-masing pihak. Pertempuran itu menjadi salah satu konflik melawan militan yang terburuk di Filipina.
Dalam pernyataan terpisah, seorang warga sipil yang tinggal berdekatan dengan apartemen tempat Zacharia bersama seorang wanita yang diduga istrinya sembunyi, mengaku tidak mengetahui bahwa tetangganya merupakan pemimpin kelompok teroris.
“Wanita itu memberi tahu kami bahwa suaminya bekerja di Arab Saudi. Kami bahkan tidak tahu dia ada di sini. Kami tidak tahu rumah itu disewakan kepada DI Maute,” kata Faridah Cotaan Saripada.