Papua – Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa memimpin upacara penerimaan, dan pelepasan Satuan Tugas (Satgas) Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) di Base Ops Lanud Silas Papare, Sentani, Jayapura, Selasa (3/1).
Jenderal bintang dua ini menyampaikan selamat datang kepada Satgas Kopasgat yang baru di Bumi Cenderawasih.
Ia pun menjelaskan soal kondisi di wilayah Papua masih terjadi gangguan keamanan, dan ketertiban yang mengakibatkan korban jiwa serta kerusakan sarana prasarana infrastruktur lainnya.
Seperti banyaknya teror dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) teroris yang banyak membunuh warga sipil.
Dalam bertugas, kata Saleh, Kopasgat yang baru harus memperhatikan aturan, dan menghindari terjadinya kesalahan prosedur maupun pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
“Menyikapi hal ini, saya berharap kepada Satgas Kopasgat yang akan melaksanakan tugas agar melaksanakan dengan sebaik-baiknya, selalu waspada, pahami tugas pokok dan aplikasikan materi pratugas yang diterima,” kata Saleh dalam keterangannya, Selasa (3/1).
“Selain itu saya berharap kepada para komandan agar senantiasa melakukan upaya-upaya beradaptasi dengan wilayah tempat bertugas, guna menghindari terjadinya kesalahan prosedur maupun pelanggaran Hak Asasi Manusia. Laksanakan tugas secara profesional, proposional sehingga keberhasilan tugas akan dicapai pada akhirnya,” sambungnya.
Lebih lanjut Saleh menjelaskan, bahwa Satgas Kopasgat harus memelihara dan mengembangkan sinergitas dengan satuan lain, baik dari TNI maupun Polri.
“Kolaborasi dan integrasi dalam pelaksanaan tugas, yakinilah bahwa kita tidak bisa melaksanakan tugas sendirian. Kita dapat melaksanakan tugas karena ada kerja sama dengan masyarakat dan instansi terkait lainnya,” katanya.
Selanjutnya, Saleh mengucapkan terima kasih kepada satuan yang akan kembali tugas, serta memberikan penghargaan yang sebesar-besarnya atas pelaksanaan tugas dan pengabdian yang telah diberikan selama bertugas di wilayah Papua.
“Saya akui keberadaan Satgas Kopasgat ini sangat menentukan bagi keberlanjutan operasi penegakkan hukum maupun operasi keamanan di Papua, karena sarana transportasi udara yang sangat efektif dan efisien,”ujarnya.