Damaskus – Pasukan SDF yang didukung Amerika Serikat merebut sebuah desa kunci dari ISIS, yang semakin jauh meninggalkan wilayah timur terakhir mereka di perbatasan Irak.
Didukung oleh serangan udara dari koalisi pimpinan-AS, Pasukan Demokrat Suriah sejak September telah berjuang untuk mengusir para militan ISIS dari apa yang disebut kantong Hajin di provinsi timur Deir Ezzor.
Dalam beberapa minggu terakhir, mereka telah menurunkannya ke beberapa desa di tepi timur Sungai Efrat. Aliansi yang dipimpin Kurdi mengambil yang terbesar dari para ekstrimis setelah mereka melarikan diri.
“SDF mengambil alih Sousa setelah penarikan pejuang ISIS ke wilayah yang masih di bawah kendali mereka,” kata kepala Observatorium Rami Abdel Rahman dikutip The National, Rabu (16/01).
“Itu membuat ISIS berjuang untuk mempertahankan hanya 15 kilometer persegi tanah,” tambahnya.
Baca juga : Ditangkap Pasukan Kurdi Di Suriah, Guru AS Akui Ingin Pelajari Ideologi ISIS
ISIS menguasai sebagian besar wilayah Suriah dan Irak yang berdekatan pada tahun 2014, serta memproklamirkan `kekhalifahan` di daerah-daerah di bawah kendali mereka.
Namun sejak itu mereka kehilangan sebagian besar dari berbagai serangan di kedua negara, bahkan di gurun Badia yang luas di Suriah, tempat pasukan rezim yang didukung Rusia melawan mereka.
Menurut Observatory, lebih dari 1.100 ekstremis ISIS telah terbunuh sejak awal operasi pada 10 September, sementara lebih dari 600 pejuang SDF juga kehilangan nyawa mereka.
“Sekitar 360 warga sipil termasuk 130 anak-anak juga tewas,” bunyi laporan tersebut.
Perang Suriah telah menewaskan lebih dari 360.000 orang dan jutaan orang terlantar sejak dimulai pada 2011 dengan penindasan brutal terhadap demonstrasi anti-pemerintah.