Pasukan Demokratik Suriah Klaim Tangkap Lebih Dari 100 Anggota ISIS

Damaskus – Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi mengatakan pada Sabtu (7/1) bahwa mereka telah menangkap lebih dari 100 “pemberontak” dalam operasi delapan hari melawan milisi ISIS.

Pasukan pimpinan Kurdi melancarkan operasi yang dijuluki Operasi Al-Jazeera Thunderbolt pekan lalu, setelah menggagalkan upaya ISIS untuk membebaskan sesama milisi dari penjara di Raqqa, bekas kubu kelompok ISIS di Suriah.

SDF telah berusaha untuk menggarisbawahi nilai mereka sebagai mitra Barat dalam kampanyenya melawan ISIS karena Turki, sekutu NATO, terus mengancam untuk melancarkan serangan lintas batas baru terhadap wilayah yang berada di bawah kendali mereka.

“Selama operasi penyisiran dan penggerebekan, pasukan kami menangkap 154 buronan teroris dan penjahat,” kata SDF dalam sebuah pernyataan dikutip AFP, Sabtu (7/1).

Mereka termasuk 102 tersangka anggota sel ISIS dan 27 lainnya yang diduga menyediakan pasokan logistik atau propaganda, tambah pernyataan itu.

Pasukan SDF menyapu 55 desa dan pertanian di timur serta “wilayah luas perbatasan Suriah-Irak.”

SDF mengatakan operasi itu dilakukan bersama pasukan koalisi pimpinan AS, meskipun belum ada konfirmasi langsung dari pasukan internasional. Itu mencegah serangan di kota-kota utama Kurdi Hasakah dan Qamishli selama liburan Natal dan Tahun Baru, kata pernyataan itu.

Pembobolan penjara yang digagalkan pekan lalu di Raqqa adalah operasi ISIS yang paling signifikan di Suriah sejak pembobolan yang sukses dari penjara Ghwayran di Hasakah Januari lalu.

Belasan milisi yang dipenjara melarikan diri dan bentrokan berikutnya menewaskan ratusan orang.

Tiga dari tersangka yang ditahan dalam penyisiran pekan lalu terlibat dalam penyediaan bom dan peralatan lain untuk serangan Ghwayran, kata SDF.

Meskipun ISIS, organisasi yang merebut sebagian besar wilayah Suriah dan negara tetangga Irak dan mendeklarasikan “kekhalifahan” pada 2014 itu telah kalah, akan tetapi jaringan sel tidurnya di kedua sisi perbatasan tetap mampu melakukan serangan mematikan.

Serangan yang dituding dilakukan oleh milisi ISIS di Suriah timur menewaskan 12 pekerja minyak dan seorang milisi Kurdi pekan lalu.