Damaskus – Dua pejabat ISIS tewas dibunuh pasukan Amerika Serikat (AS) dalam serangan menggunakan helikopter di Suriah timur. Tindakan pembunuhan terhadap 2 pejabat ISIS tersebut terjadi saat adanya serangan terhadap ISIS yang dilakukan dari helikopter.
“(Pasukan) melakukan serangan helikopter yang sukses di Suriah timur pada pukul 02.57 (23.57 GMT), membunuh dua pejabat ISIS,” kata Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sebuah pernyataan, menggunakan akronim alternatif untuk IS dan tanpa memberikan lokasi yang lebih spesifik, seperti dikutip AFP, Senin (12/12).
CENTCOM menyebutnya sebagai ‘operasi sepihak’. Mereka menambahkan bahwa tidak ada korban dari warga sipil.
“Penilaian awal menunjukkan tidak ada warga sipil yang tewas atau terluka,” katanya.
Amerika Serikat mendukung SDF, yang merupakan tentara de facto Kurdi di Suriah utara dan memimpin pertempuran yang mengusir ISIS dari sisa-sisa terakhir wilayah Suriahnya pada 2019.
Ratusan tentara Amerika tetap berada di Suriah sebagai bagian dari koalisi internasional melawan sisa-sisa ISIS.
Pernyataan itu mengidentifikasi salah satu dari mereka yang tewas sebagai ‘Anas’, seorang ISIS pejabat provinsi Suriah yang terlibat dalam perencanaan dan operasi fasilitasi di Suriah timur.
Observatorium Suriah untuk pemantau perang Hak Asasi Manusia mengatakan itu adalah operasi anti-ISIS yang paling menonjol selama setidaknya 3 minggu terakhir.
Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan unit anti-terorisme Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi juga mengambil bagian dalam operasi hari Minggu. Dia mengidentifikasi desa Al-Zor di provinsi Deir Ezzor timur sebagai daerah sasaran.
Turki mengatakan pihaknya melancarkan serangan terhadap posisi pejuang Kurdi di Suriah utara dan Irak pada 20 November setelah pemboman mematikan di Istanbul bulan lalu yang disalahkan pada kelompok Kurdi.
Ankara mengatakan telah menyerang posisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG), yang mendominasi SDF tetapi dianggap Ankara sebagai cabang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Minggu mengatakan kepada timpalannya dari Rusia Vladimir Putin bahwa Kremlin harus ‘membersihkan’ pasukan Kurdi dari daerah perbatasan Suriah utara.
SDF telah memperingatkan bahwa serangan darat Turki yang mengancam akan membahayakan perang melawan ISIS.