Damaskus – Pasukan Amerika Serikat (AS) menangkap tiga pentolan kelompok ( ISIS ) selama serangan helikopter dan darat di Suriah timur. Hal itu diungkakan Komando Pusat militer AS, Minggu (22/1/).
Menurut Kolonel Joe Buccino, juru bicara Komando Pusat AS, serangan itu terjadi pada Sabtu (21/1). “Seorang warga sipil menerima “luka ringan” selama serangan itu dan dirawat di fasilitas medis terdekat sebelum dibebaskan kembali ke keluarganya,” jelas Buccino, seperti dikutip dari AFP, Minggu, (22/1).
Sebuah pernyataan Komando Pusat menggambarkan militan sebagai fasilitator, logistik, dan “rekan” dari kelompok jihad. Beberapa detail lain dari penggerebekan itu juga diungkapkan.
Komando Pusat menyinggung kehadiran “pasukan mitra” bahasa yang di masa lalu telah digunakan untuk merujuk pada Pasukan Demokratik Suriah, kelompok bersenjata Kurdi Suriah yang membantu AS dan sekutunya mengalahkan kelompok ISIS, yang berusaha didirikan sebagai khilafah Islam.
Setelah para jihadis kehilangan sisa-sisa wilayah terakhir mereka usai serangan militer yang didukung oleh koalisi pada Maret 2019, sisa-sisa ISIS di Suriah sebagian besar mundur ke tempat persembunyian gurun di timur negara itu.
Sejak itu, mereka menggunakan tempat persembunyian semacam itu untuk menyergap pasukan pimpinan Kurdi dan pasukan pemerintah Suriah sambil terus melancarkan serangan di Irak.
Pada hari Jumat, Komando Pusat mengatakan, serangan pesawat tak berawak menghantam pangkalan koalisi pimpinan AS di Suriah selatan, dengan pemantau perang mengatakan serangan itu diluncurkan oleh kelompok-kelompok yang didukung Iran.