Kabul – Pasukan Afghanistan membunuh anggota Taliban yang menjadi otak serangan bom mobil yang menewaskan 30 anggota pasukan keamanan. Demikian disampaikan pemerintah pada Senin.
Anggota Taliban tersebut, Hamza Waziristani terbunuh dalam serangan udara yang berlangsung pada malam hari di Provinsi Ghazni di wilayah timur Afghanistan, di mana pelaku bom bunuh diri menyerang pangkalan militer Afghanistan pada Minggu kemarin.
“Otak di belakang serangan teroris kemarin di pangkalan (Ghazni) terbunuh bersama tujuh teroris lainnya,” jelas Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari France 24, Rabu (2/12).
Juru bicara Kementerian Pertahanan, Fawad Aman menyampaikan kepada AFP, Waziristani seorang militan Taliban dari wilayah perbatasan Pakistan, Waziristan.
Serangan tersebut merupakan salah satu paling mematikan dalam beberapa bulan ini yang menargetkan pasukan pemerintah, di mana kekerasan meningkat sejak dimulainya perundingan damai antara pemerintahan Presiden Ashraf Ghani dan petinggi Taliban di Qatar.
Belum ada kelompok yang mengklaim serangan tersebut.
Taliban kerap tak mau mengomentari serangan mematikan yang dituding dilakukan pihaknya.
Pemberontak telah melancarkan serangan hampir setiap hari menargetkan pasukan Afghanistan, terutama di daerah pedesaan, sejak menandatangani kesepakatan dengan Washington pada Februari yang membuka jalan bagi penarikan pasukan asing pada Mei 2021.
Pejabat kesehatan di Ghazni mengatakan 30 orang tewas pada serangan hari Minggu, tapi Kementerian Pertahanan mengatakan hanya 10 orang yang tewas. Kementerian ini dikenal kerap meremehkan jumlah korban serangan dari pasukannya.
Kekerasan meningkat di Kabul dalam beberapa pekan terakhir, di mana lebih dari 50 orang tewas dalam dua serangan di pusat pendidikan dan sebuah serangan roket.
Serangan ketiga di Kabul diklaim oleh ISIS, tapi pejabat Afghanistan menyalahkan Taliban, yang menyangkal keterlibatan apapun.