Pasis Sespimti Polri Harus Punya Kesadaran terhadap Bahaya Infiltrasi Paham Radikal Terorisme di Lingkungannya

Jakarta – Karena akan menjadi pemimpin di institusi Polri dan TNI di masa yang akan datang, maka para Perwira Siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Sespim Polri harus memiliki Sence of crisis dan kesadaran terhadap situasi lingkungan di sekitarnya terhadap infiltrasi penyebaran paham radikal terorisme yang ada di lingkungan sekitarnya.

Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH saat memberikan Kuliah Umum tentang Strategi Pemberdayaan Mayarakat dalam Penanggulangan Terorisme terhadap 62 Pasis Sespimti Dikreg ke-28 T.A. 2019 yang berlangsung di Gedung Perkuliahan PTIK STIK, Jakarta, Senin (28/10/2019).

“Karena mereka ini pemimpin di TNI dan Polri. Harus aware, tidak boleh under estimate terhadap semua permasalahan bangsa ini. Diharapkan kedepannya tentu dia menjadi calon-calon pimpinan TNI maupun Polri yang betul berkualitas, yang mengerti dinamika perkembangan masalah dan masyarakatnya,” ujar Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius usai memberikan ceramahnya.

Lebih lanjut Kepala BNPT menjelaskan, karena para Pasis Sespimti ini akan menjadi pimpinan di TNI dan Polri dalam kurun waktu lima hingga sepuluh tahun mendatang, tentunya para Pasis Sempimti ini harus mengerti secara betul mengenai permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat, terutama terhadap upaya penyebaran paham radikal terorisme.

“Oleh sebab itu pada hari ini kita berkali mereka bagaimana menangani masalah masalah isu intoleransi, radikalisme dan sebagainya. Selain itu kami sampaikan pula bagaimana modus modus operandi dan dinamikanya. Karena dengan dia mengerti persis apa yang terjadi, sehingga dia tahu treatmentnya, tahu cara bertindak atau cara menangani dengan baik,” kata mantan Sekretaris Utama (Sestama) Lemhannas ini.

Dengan demikian menurut mantan Kabareskrim Polri ini maka para Pasis Sespimti ini nantinya bisa menjaga semua masyarakatnya dari pengaruh bahaya paham radikal terorisme dalam keadaan posisi yang baik sehingga nantinya masyarakat juga dapat berkompetisi di dunia global. Hal ini dikarenakan para Pasis tersebut sudah mengerti permasalahannya dan cara mengatasinya.

“Karena kalau dia sudah tahu persis masalah yang dideteksi, maka dia bisa memberikan treatment siapa saja yang mungkin terpapar. Mungkin bukan dia sendiri, bukan mereka-mereka sendiri yang terlibat, mungkin bisa di lingkungan civil society, organization, kemudian LSM, Kementerian-kementerian terkait, sehingga dia tahu persis masalah dan cara menanganinya,” ujar mantan Kapolda Jawa Barat ini.

Jika seluruh permaslahan tersebut sudah dipahami oleh para Pasis Sempimti tersebut, maka menurut alumni Akpol tahun 1985 ini, tinggal bagaimana para Pasis Sespimti ini nantinya bisa memberdayakan semua seluruh komponen yang ada baik di masyarakat dan juga komponen negara.

“Harus diberdayakan semua, pemberdayaan masyarakat seperti tema yang sekarang pembedayaan masyarakat. Apa yang berbahaya untuk masyarakat, bagaimana cara menghindarinya, lalu dikasih treatment itu. Sehingga masyarakat betul-betul punya kualitas yang baik dalam rangka berkompetisi,” ujar mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.

Oleh sebab itu dalam menjemput era Revolusi Industri 4.0 nanti, Kepala BNPT dalam ceramahnya juga meminta kepada para Pasis Sespimti ini untuk membekali dirinya dengan moral dan akhlak yang mulia, supaya bukan cuma sekedar memiliki ilmu pengetahuan semata.

“Harus ada sense of crisis, rasa kebangsaan. Ada atau tidak dampaknya terhadap kalian sebagai pemimpin. Jangan resisten terhadap koreksi dari anak buah dan juga lingkungan masyarakat sekitar. Semuanya juga harus menggunakan hati. Jangan kalian jadi pemimpin yang tidak memiliki moral. Orang hebat tidak lahir dari kemudahan fasilitas, tetapi dengan kerja keras,” kata mantan Wakapolda Metro Jaya saat memberi pesan kepada para Pasis Sespimti ini mengakhiri.

Seperti diketahui, Pendidikan Reguler Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Dikreg Sespimti) Sespim Lemdiklat Polri ke-28 T.A. 2019 ini diikuti sebanyak 62 Perwira Siswa (Pasis) yang terdiri dari 50 orang dari Polri dan 12 orang dari unsur TNI baik dari Angkatan Darat, Laut dan Udara yang masing-masing matra teridir dari empat Pasis. Acara ini dihadiri pula oleh Kepala Sespim, Sespim Polri, Irjen Pol. Drs. Prasta Wahyu Hidayat, SH, MM dan juga para pejabat Sespimti lainnya.