Baghouz – Hampir dua pekan setelah Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS mengalahkan organisasi teroris Islamic State (ISIS) di Suriah, kelompok-kelompok lokal dan internasional langsung memulai kampanye pembersihan ranjau di daerah-daerah yang dibebaskan dari kelompok teror itu di Suriah timur.
SDF sendiri sudah lebih dulu berusaha membersihkan Kota Baghouz dari sisa-sisa pejuang ISIS. Mereka juga mengetahui ribuan ranjau darat dan bahan peledak rakitan lainnya ditinggalkan oleh kelompok teror itu di Baghouz dan tempat lainnya di Suriah timur.
Para pakar ranjau mengatakan meskipun militan ISIS sudah dikalahkan di semua wilayah di Suriah timur, ribuan warga sipil yang mengungsi karena perang melawan ISIS tidak akan bisa kembali ke rumah mereka dalam waktu dekat.
Baca juga : Palang Merah Internasional Minta Ratusan Anak ISIS Diizinkan Kembali ke Negara Asalnya
Seorang relawan pembersih ranjau mengambil sebuah ranjau darat di Daraa, Suriah, dalam foto yang diambil dari rekaman video, 7 September 2015. Foto dirilis oleh Pusat Pembersihan Ranjau dan Rehabilitasi Suriah.
Seorang relawan pembersih ranjau mengambil sebuah ranjau darat di Daraa, Suriah, dalam foto yang diambil dari rekaman video, 7 September 2015. Foto dirilis oleh Pusat Pembersihan Ranjau dan Rehabilitasi Suriah.
“Kami sudah mendapat informasi bahwa Baghuz dan daerah sekitarnya tidak hanya penuh ranjau darat, tetapi juga amunisi dan jenis bahan peledak lainnya,” kata Mustafa Othman, direktur operasi Roj Mine Control Organization (RMCO), kelompok lokal yang terlibat dalam kegiatan pembersihan ranjau di Suriah utara dan timur.
“Bahan peledak ini telah merenggut banyak nyawa warga sipil,” katanya kepada VOA dalam wawancara melalui telepon.
Othman mengatakan ISIS masih mempertahankan sel-sel tidur aktif di wilayah itu, membuat pekerja ranjau menjadi sasaran utama potensi serangan.
“Akan memakan waktu berbulan-bulan sebelum penduduk sipil diizinkan kembali,” katanya.
Hampir 200 warga sipil tewas tahun ini dan banyak lainnya mengalami luka-luka karena ledakan ranjau darat di Suriah utara dan timur, demikian menurut laporan setempat.