New York – Kepolisian New York akan menyesuaikan rencana pengamanan untuk perayaan Malam Tahun Baru di Time Square, setelah terjadi percobaan pengeboman bunuh diri di lorong kereta bawah tanah di kawasan itu. Malam pergantian tahun di Time Square biasanya dipadati oleh ratusan ribu orang untuk merayakannya.
Pada Selasa (12/12/2017), seorang pria Bangladesh bernama Akayed Ullah (27) didakwa oleh pengadilan federal melakukan kejahatan terorisme dengan meledakan bom pipa di lorong pejalan kaki di bawah tanah Time Square awal pekan ini. “Bahan kimia di dalam bom pipa yang dibawanya menyulut, namun pipanya sendiri tidak meledak,” kata sejumlah pejabat. Insiden itu melukai tersangka pelaku dan tiga orang yang lewat.
Departemen Kepolisian New York (NYPD), Senin pekan depan akan melakukan penelaahan dengan segera dan berkedalaman terhadap insiden itu untuk mengetahui apa yang perlu dilakukan untuk menghadapi serangan seperti itu.
“Saya yakin, ini adalah untuk pertama kalinya kita melihat seseorang dengan bom bunuh diri di tempat transportasi umum dan sebenarnya punya bom yang bisa berfungsi. Jadi kami akan meneliti ini,” kata John Miller, wakil komisioner urusan intelijen dan kontraterorisme kepada Reuters.
Rencana pengamanan, kata Miller, New York juga akan mengacu pada pertimbangan atas serangan-serangan yang sudah terjadi, seperti penembakan massal di Las Vegas pada 1 Oktober 2017 yang menewaskan 58 orang dan melukai lebih dari 500 lainnya.
Dengan demikian, warga New York akan melihat ada peningkatan keberadaan jumlah polisi di sekitar transportasi umum dan tempat-tempat kerumunan orang. Namun, Miller tidak merinci langkah-langkah spesifik itu.
Namun, menurut Kevin Harrington yang merupakan mantan kepala detektif NYPD dan saat ini menjabat sebagai kepala operasi perusahaan swasta MG Security Services, dalam jangka pendek akan lebih banyak polisi bersenjata berat dan dengan keahlian khusus dikerahkan ke jalan.
Selain itu, akan ada lebih banyak pengerahan anjing-anjing kepolisian, pemeriksaan tas serta penempatan titik-titik pemeriksaan.
NYPD menjalin kerja sama dengan kepolisian negara asing untuk berbagi informasi intelijen dan taktik serta melekatkan para personelnya di 13 kepolisian di seluruh dunia.