Jakarta- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Suhardi Alius, mewakili Indonesia berpartisipasi pada UN High Level Conference of Heads of Counter Terrorism Agencies of Member States yang berlangsung di Markas Besar PBB di New York, 28-29 Juni 2018.
Konferensi yang mengumpulkan kepala-kepala badan penanggulangan terorisme seluruh dunia ini merupakan konferensi pertama yang diselenggarakan Sekretaris Jenderal PBB dengan tujuan untuk membangun kemitraan baru dalam kerja sama multilateral guna meningkatkan upaya-upaya penanggulangan terorisme oleh masyarakat internasional.
Tema umum konferensi kali ini adalah “Strengthening International Cooperation To Combat The Evolving Threat Of Terrorism”. Selain para pejabat pemerintah, peserta Konferensi ini juga berasal dari organisasi-organisasi regional dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Konferensi akan dibagi dalam 4 (empat) Sesi. Dalam kesempatan tersebut Kepala BNPT mendapat kehormatan berbicara pada Sesi ke-3 yang bertema: “Strengthening Global Action To Prevent Violent Extremism, Including By Engaging Youth And Preventing Misuse Of New Technologies And The Internet By Terrorists”.
Adapun hal-hal yang akan disampaikan Kepala BNPT pada kesempatan tersebut antara lain adalah (a) keberhasilan Indonesia merevisi UU Terorisme yang tidak hanya mencakup elemen penindakan tetapi juga elemen pencegahan; (b) perkembangan penyusunan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Ekstrimisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE) sebagai upaya menyeimbangkan hard and soft approach; (c) upaya Indonesia memimpin penyusunan ASEAN Regional Plan of Action to Prevent and Counter the Rise of Radicalisation and Violent Extremism; (d) penekanan akan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat, termasuk pemuda, dalam pencegahan dan pemberantasan terorisme; (e) serta berbagai upaya yang telah dilakukan Indonesia untuk menangkal penyebaran narasi-narasi yang dilakukan kelompok-kelompok teroris di dunia maya, seperti pendirian Pusat Media Damai, pembentukan Duta Maya melibatkan kaum muda, dan pendirian Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN).
Selain itu, BNPT juga berpartisipasi pada acara side even (public discussion) di sela-sela Konferensi yang diadakan oleh Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) untuk PBB dan Perutusan Tetap Kanada untuk PBB pada 29 Juni 2018. Side even tersebut bertemakan “Preventing Violent Extremism National Action Plans: Supporting Whole-of-Society Responses to Violent Extremism”. Pada kesempatan ini, BNPT akan menyampaikan best practices Indonesia terkait pelibatan masyarakat dan civil society organisations (CSO) dalam penyusunan RAN PE.
Selama berada di Markas Besar PBB tersebut, Kepala BNPT juga dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan berbagai pejabat PBB dan pejabat-pejabat negara lainnya seperti Australia.