Khartoum – Para tokoh dari kalangan aktivis, akademik, politik dan masyarakat Sudan menandatangani sebuah surat terbuka yang ditujukan untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Mereka mendesak agar AS mencoret nama negara mereka dari daftar sponsor terorisme.
Surat panjang yang diteken 79 orang itu meminta agar Sudan yang sekarang sedang berevolusi tidak dikaitkan dengan perbuatan-perbuatan buruk rezim sebelumnya pimpinan Omar al-Bashir.
Salah satu penandatangan, ketua Persatuan Dokter Sudan cabang Inggris Dr. Sara Abdigalil, mengatakan kepada BBC Newsday bahwa sanksi yang dijatuhkan atas Sudan, dikarenakan termasuk di dalam daftar hitam itu, membatasi investasi yang akan masuk ke negaranya.
“Keadaan jelas sudah berubah, perlawanan tanpa kekerasan ini menentang para pemimpin ideologi yang mendukung terorisme. Mencabut sanksi tidak hanya akan bermanfaat bagi rakyat Sudan tetapi juga global. Apabila Anda bicara soal terorisme tanpa adanya stabilitas ekonomi, maka akan sulit untuk memerangi terorisme,” kata wanita itu seperti dikutip BBC Senin (2/12) lalu.
Sudan dimasukkan oleh AS dalam daftar negara sponsor terorisme pada tahun 1993.
Selain itu, Sudan juga dijatuhi sanksi oleh AS dengan tuduhan pemerintahnya mendukung kelompok al-Qaeda.