RIYADH – Kekejaman kelompok radikal terorisme yang melakukan pemboman di desa Sinai, Mesir menyebkan tewasnya 305 jamaah sholat jumat membuat geram negara-negara muslim sehingga mereka bersepakat untuk melakukan pemberantasan paham radikalisme dan terorisme secara bersama-sama.
Kabinet Arab Saudi telah menyatakan dukungannya terhadap pernyataan Pangeran Muhammed bin Salman pada pertemuan pertama Koalisi Militer Islam Kontra Terorisme (IMCTC). Kabinet Saudi juga menekankan perlunya koordinasi yang kuat antar negara-negara Islam dalam memerangi terorisme.
Dilansir dari Arab News, yang diambil pada laman Republika.co.id, Rabu (29/11/2017), kabinet dipimpin oleh Raja Salman di Istana Al-Yamamah di Riyadh pada Selasa (28/11/2017). Kabinet mendukung pernyataan Pangeran Mohammed tentang terorisme yang telah mendistorsi citra Islam, membunuh dan meneror orang-orang yang tidak bersalah di negara-negara Muslim. Di samping itu, kabinet juga mendukung kebutuhan untuk membasmi segala bentuk terorisme di negara-negara Muslim.
Kabinet juga memuji deklarasi terakhir dari pertemuan IMCTC yang menekankan bahwa terorisme merupakan ancaman yang terus berlanjut dan berkembang terhadap perdamaian dan stabilitas lokal dan global. Deklarasi juga menyuarakan dukungan untuk penentuan negara-negara anggota IMCTC untuk mengkoordinasikan upaya penghapusan terorisme di semua bidang seperti ideologis dan militer, serta menghentikan sumber pendanaanya.
Kabinet juga menyebut soal keberhasilan pertemuan pertama dari negara-negara Muslim di ASEAN, yang diselenggarakan oleh kerajaan di Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam hal ini, Kerajaan berperan dalam melayani Islam dam Muslim, menyebarkan moderasi dan toleransi terhadap Islam, dan penolakan terhadap terorisme dan ekstrimisme.
Upaya yang dilakukan semua lembaga di Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Bahrain, dalam memerangi terorisme juga dipuji. Mereka bekerja sama dengan berbagai lembaga di dunia untuk mengekang kegiatan teror dan kelompok ekstrimis. Kabinet Saudi juga mengekspresikan kecaman dari Kerajaan terhadap aksi teror di Mesir, Irak, dan Nigeria. Pihak kerajaan juga menyatakan dukungannya terhadap negara-negara tersebut dalam memerangi terorisme dan ekstrimisme.