Pangeran Mahkota Saudi : Teror Menodai Kesucian Agama

RIYADH –Kekejian yang dilakukan oleh kelompok teror yang menamakan diri sebagai Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) di Mesir semakin mengukuhkan koalisi militer Islam. Koalisi yang digalang oleh Saudi Arabia tersebut bertujuan untuk melawan terorisme dan ekstrimisme. Hal itu diungkapkan oleh Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman.

Pejabat tinggi pertahanan dari 40 negara berpenduduk mayoritas Muslim bertemu di Riyadh pada minggu (27/11/2017). Mereka adalah bagian dari sebuah aliansi yang berkumpul dua tahun lalu yang diprakarsai oleh Pangeran Muhammad yang juga merupakan menteri pertahanan.

“Serangan hari Jumat di Mesir adalah kejadian yang sangat menyakitkan dan harus membuat kita merenung dengan cara internasional dan kuat peran terorisme dan ekstrimisme ini,” kata Pangeran Muhammad kepada para delegasi.
Orang-orang bersenjata yang membawa bendera ISIS menyerang masjid di Sinai Utara. Kelompok negara-negara muslim, yang disebut Koalisi Anti Terorisme Militer Islam, belum mengambil tindakan tegas terhadap serangan ini.

Para pejabat mengatakan kelompok tersebut akan mengizinkan anggota untuk meminta atau menawarkan bantuan satu sama lain untuk memerangi teroris. Ini bisa termasuk bantuan militer, bantuan keuangan, peralatan atau keahlian keamanan. Kelompok tersebut yang akan berbasis permanen di Riyadh, juga akan membantu memerangi pendanaan dan ideologi teroris.

“Ancaman terbesar dari terorisme dan ekstremisme tidak hanya membunuh orang-orang yang tidak bersalah dan menyebarkan kebencian, tapi menodai reputasi agama kita dan mendistorsi kepercayaan kita,” kata Pangeran Muhammad kepada pejabat dari Timur Tengah, Afrika dan Asia seperti dilansir dari Reuters, yang diambil pada laman sindonews.com.