Jakarta – Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto mengingatkan bahaya radikalisme menjelang pemilu 2024. Di hadapan ketua rukun warga (RW) se-Jakarta Timur, dia juga menyampaikan agar warga mencegah potensi benturan kepentingan serta politisasi yang mengadu domba.
“Kita sekarang juga dihadapkan pada tahun politik di 2023,” kata dia di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Sabtu (14/1).
Hari ini seluruh ketua RW se-Jakarta Timur dikumpulkan di Jakarta International Velodrome dalam kegiatan Guyub Ketua Rukun Warga Se-Jakarta Timur.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengajak warga untuk mendukung program pemerintah DKI, salah satunya penanggulangan banjir. Heru datang bersama Untung dan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran.
Untung menganggap ada kemungkinan terjadi benturan-benturan kepentingan yang didasarkan kepada ideologi masing-masing pribadi untuk memilih calon pemimpin atau partai.
Dia juga banyak menyinggung ihwal radikalisme. Untung membeberkan ciri-ciri seseorang yang terpapar paham ini, yakni menggunakan narasi agama tertentu, menjelekkan pemerintah, hingga memperkenalkan paham khilafah. “Saya mohon masalah radikalisme ini bisa ditangkap, dieliminasi di tempat bapak,” ujar dia.
Oleh karena itu, dia mengajak seluruh ketua RW se-Jakarta Timur menyosialisasikan kepada warganya soal ciri seseorang terindikasi radikalisme. Sebab, menjaga kedaulatan bangsa merupakan tanggung jawab bersama.
“Tanggung jawab ini berat, tapi saya minta ini disosialisasikan. Apabila sudah ada indikasi tersebut, maka saya minta, berbicaralah dengan baik-baik agar tidak menyebarkan ajaran-ajaran tersebut,” terang dia.