Pangdam IV/Diponegoro: Kerjasama dan Komunikasi Kunci Hadapi Terorisme

Semarang–Tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan, asal kita mau bekerjasama dan menjalin komunikasi. Itulah kunci dalam menyelesaikan persoalan apapun, tak terkecuali masalah radikalisme dan terorisme. Begitulah penegasan yang disampaikan oleh Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Jaswandi saat menerima kunjungan tim BNPT dalam rangka survey kegiatan di Semarang (29/03/2016).

Terorisme merupakan persoalan yang sangat kompleks. Ia tidak hanya fenomena kekerasan yang hanya didorong oleh persoalan ideologi semata, kemiskinan, pendidikan dan faktor. Tetapi berbagai faktor itulah yang menyebabkan tumbuhnya radikalisme dan terorisme. Karena itulah, menurut Pangdam IV, kerjasama merupakan poin utama dalam menyelesaikan persoalan kompleks tersebut. Terorisme dengan ragam faktor itu tidak bisa diselesaikan dengan hanya satu lembaga.

Pengalaman berbagai penanggulangan terorisme tidak akan sukses dan berhasil, tanpa adanya jalinan kerjasama yang kuat antar lembaga. Kerjasama ini bukan sekedar perbantuan, tetapi upaya sinergis bersama dalam menyelesaikan persoalan.

Kunci kedua menurut Lulusan Akmil 1985 ini adalah komunikasi. Kodam IV/Diponegoro mempunyai pengalaman praktis untuk membuka komunikasi dengan berbagai kalangan dalam menyelesaikan persoalan ke wilayahan, termasuk dengan kelompok yang selama ini tidak pernah didekati. Komunikasi merupakan jembatan untuk mengenal lebih dekat dan memahami persoalan secara utuh. Dan hasilnya, kegiatan dengan mengedepankan komunikasi mempunyai hasil dan dampak yang berkualitas.

“Tanpa adanya komunikasi, kita selalu memandang yang lain dengan persepsi kita, sementara orang lain juga memakai perspektif mereka yang berbeda. Komunikasi menjadi alat bantu bagaimana saling mengenal dan memahami dalam rangka menyelesaikan persoalan” tandas Jaswandi.

Dalam praktek penanggulangan terorisme, selain kerjasama, komunikasi ini menjadi sangat penting untuk dilakukan. Membangun komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk ke dalam jaringan radikal sekalipun diperlukan agar kita dapat memahami persoalan lebih dalam dan tepat sasaran.

Karena itulah, Kodam IV/Diponegoro menyambut baik berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme yang rencananya akan dilaksanakan di kota Semarang pada bulan April mendatang. Kegiatan dialog merupakan salah satu sarana agar kita dapat mendengar, memahami dan mencari jalan terbaik bagi berbagai persoalan terkait radikalisme dan terorisme.

Dalam pertemuan singkat ini, Pangdam IV/Diponegoro siap bekerjasama dengan BNPT dalam rangka menanggulangi terorisme khususnya di wilayah Jawa Tengah.  Ada banyak program yang dapat disinergikan dalam kerangka kerjasama antara BNPT dengan Kodam IV/Diponegoro dalam memaksimalkan upaya penanggulangan terorisme. Kodam IV/Diponegoro mempunyai kemampuan SDM yang cukup memadai dalam rangka membentengi dan meningkatkan daya tangkal masyarakat dari pengaruh paham radikal terorisme.