Pancasila Mestinya Menjadi Buku Pintar Generasi Muda

Jakarta – Generasi muda sebagai generasi penerus tidak boleh ahistoris dengan apa yang terjadi di Bumi Pertiwi. Sebagai generasi milineal, generasi muda tak boleh hanya paham Indonesia saat ini, tapi juga nemahami secara utuh filosofi, teks, dan konteks.

Hal itu dikemukakan peneliti senior pusat politik LIPI Prof Dr R Siti Zuhro, MA kepada Damailahindonesiaku.com, Jumat (22/9/2017). “Sebagai generasi milineal, generasi muda tak boleh hanya paham Indonesia saat ini, tapi juga nemahami secara utuh filosofi, teks, dan konteks,” ujarnya.

Menurut wanita bergelar PhD Ilmu Politik dari Curtin University, Perth, Australia itu, generasi muda harus membaca dan memahami secara utuh empat konsensus dasar, yakni Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Pancasila sebagai ‘way of life’ bangsa dan landasan dalam bernegara mestinya juga menjadi buku pinternya generasi milenial, sehingga mereka tidak gagap sebagai warga negara. Bahwa kecintaan pada midernitas tak boleh sampai melupakan nilai-nilai budaya sendiri yang mesti dimuliakan,” kata peraih gelar MA Ilmu Politik dari The Flinders University, Adelaide, Australia itu.

Menurutnya, soliditas atau kerukunan bangsa Indonesia bisa dijalin dengan persepsi yang sama dalam mewujudkan tujuan nasional, yaitu mencerdaskan bangsa dan menyejahterakan rakyat. “Indeks kesengsaraan rakyat harus bisa dikurangi secara signifikan agar kesenjangan sosial ekonomi tak semakin membesar yang membuat rakyat frustasi,” katanya.