Jakarta – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, kearifan lokal dan budaya daerah yang dimiliki Indonesia harus dimunculkan kembali. Bangsa Indonesia harus belajar pada sejarah, bangsa ini bisa merdeka dengan kearifan lokal dan budaya daerah gotong-royong yang merupakan ciri khas Indonesia.
Hal tersebut dikatakan Gatot Nurmantyo pada acara syukuran sosiodrama Jenderal Soedirman dan Wayang NKRI di Balairung Jaya Suprana, Mall of Indonesia, Jakarta Utara, Kamis (12/10/2017) malam. Dia mengungkapkan bahwa landasan Pancasila berasal dan digali dari agama, budaya daerah, kearifan lokal Indonesia.
“Sejak selesainya perang dingin banyak bermunculan budaya hegemoni yang dibuat untuk menghancurkan budaya daerah yang telah lama berakar pada bangsa Indonesia. Kearifan lokal, cerita sejarah dan budaya masing-masing daerah di Indonesia bisa diwujudkan melalui suatu pertunjukan wayang dan sosiodrama perjalanan sejarah,” kata Panglima TNI.
Dijelaskan, oleh karena itu kita perlu mensosialisasikan kembali wayang ke masyarakat dengan konsep yang modern. Karena tujuan diselenggarakannya sosiodrama sejarah perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman adalah untuk menyampaikan tiga pesan moral kepada masyarakat, sehingga dapat dijadikan sebagai modal dalam berjuang guna mengisi kemerdekaan Indonesia.
“Tiga pesan moral dari Jenderal Soedirman yang bisa dipedomani dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah selalu dalam keadaan suci dengan air wudhu. Selalu tepat waktu dalam menjalankan sholat lima waktu dan melakukan segala kegiatan untuk kepentingan negara dengan tulus dan ikhlas,” ungkapnya.
Gatot Nurmantyo juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada para insan seni dalam berperan pada sosiodrama dan wayang NKRI. “Ini merupakan kebanggaan bagi saya dapat bertatap muka dengan insan-insan seni yang luar biasa dan telah berperan dalam kegiatan tersebut sehingga dapat menampilkan drama kolosal yang benar-benar luar biasa,” tutupnya.
Sebelum acara berakhir, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan penghargaan sebagai wujud terima kasih kepada Jaya Suprana sebagai penggagas, Wawan Sofyan sebagai Sutradara, Ganang Priyambodo Soedirman sebagai pemeran utama Jenderal Soedirman dan Ayla sebagai perancang Wayang NKRI yang telah berhasil menyelenggarakan pagelaran Wayang NKRI dan Sosiodrama.