Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika kunci perdamaian di Pilkada

Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika kunci perdamaian di Pilkada

Bengkulu – Pemerintah Provinsi Bengkulu menekankan pentingnya
Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam menjaga situasi damai selama
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 karena nilai-nilai
tersebut dianggap sebagai kunci untuk menghindari konflik dan
perpecahan di masyarakat.

“Sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki tanggung jawab untuk
memasukkan wawasan kebangsaan, terutama Pancasila dan Bhinneka Tunggal
Ika, dalam setiap langkah yang diambil selama Pilkada. Ini kewajiban
kita untuk mempersatukan, bukan memecah belah,” ujar Asisten I
Pemerintah Provinsi Bengkulu, Khairil Anwar, di Bengkulu, Rabu
(tanggal).

Khairil menambahkan bahwa situasi politik yang mulai memanas menjelang
hari pemungutan suara dapat menjadi potensi konflik jika masyarakat
tidak berpegang teguh pada nilai-nilai kebangsaan. Hal ini terutama
terjadi dalam interaksi di ruang digital.

“Budaya digital dalam konteks keindonesiaan harus dibangun berdasarkan
wawasan kebangsaan, dengan menanamkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal
Ika di media digital,” kata Khairil.

Ia juga mengingatkan ruang digital harus digunakan secara bertanggung
jawab. Ketika masyarakat melupakan wawasan kebangsaan, mereka
cenderung membuat konten yang provokatif dan memecah belah di media
sosial.

Pemerintah Provinsi Bengkulu sebelumnya juga telah mengingatkan
Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjaga integritas dan
profesionalisme selama kontestasi Pilkada. ASN diwajibkan bersikap
netral dan dilarang menunjukkan dukungan kepada peserta Pilkada, baik
melalui tindakan maupun interaksi di media sosial.

“Netralitas ASN adalah harga mati. Saya tidak akan ragu memberikan
sanksi tegas jika ada yang melanggar,” kata pelaksana pugas (plt)
Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah.

Dengan mengedepankan netralitas ASN dan wawasan kebangsaan, Pemprov
Bengkulu berharap Pilkada Serentak 2024 dapat berjalan damai dan
kondusif.