Bandung – Indonesia adalah negeri dengan keragaman yang begitu luar biasa. Keragaman agama, keyakinan, budaya, bahasa, dan tradisi yang dimiliki bangsa ini boleh dibilang yang paling multikultur dari bangsa-bangsa lain di dunia. Seluruh keragaman di berbagai dimensi ini disatukan oleh satu ikatan yang disebut Pancasila.
Pancasila dengan seluruh nilai-nilai di setiap sila dan butirnya tentumya bisa menjadi perekat seluruh kekuatan bangsa dan segenap perbedaan yang ada di negeri ini. Untuk itu Gerakan Pembumian Pancasila merupakan langkah efektif adalah langkah efektif untuk mempererat persaudaraan dari ancaman perpecahan bangsa
Hal tersebut dikatakan Deputi II bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irjen Pol. Drs. Budiono Sandi, M. Hum dalam sambutannya pada acara Deklarasi Pengukuhan Pengurus Gerakan Pembumian Pancasila Provinsi Jawa Barat (GPP Jabar) yang dihadiri ribuan masyarakat Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung, Minggu (16/2/2020) siang
“Pancasila adalah sebuah dasar negara kita yang tentunya mempunyai nilai-nilai untuk mempererat persaudaraan dan juga mempererat kekuatan antar sesama warga masyarakat bangsa Indonesia,” ujar Deputi II BNPT, irjen Pol. Drs. Budiono Sandi, M. hum.
Lebih lanjut mantan Direktur Bilateral BNPT ini mengatakan, kalau nilai-nilai Pancasila ini tergerus, tentunya akan dapat menimbulkan konflik social. Yang mana hal itu tentunya bisa dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok radikal terorisme untuk ikut campur didalamnya.
“Untuk itu kami menghimbau akan adanya Gerakan Pembumian Pancasila bisa dilakukan di segala bidang dan segmen. Ini agar bisa dilakukan pembumian terhadap nilai-nilai Pancasila itu sendiri,,” ujar mantan Wakil Kepala Detasemen Khusus (Wakadensus) 88/Anti Teror Polri ini..
Dikatakan alumni Akpol tahun 1987 ini, kegiatan Gerakan Pembumian Pancasila di Wilayah Provinsi Jabar tentunya sangat tepat. Karena Pancasila adalah ideologi dasar yang harus terus dihidupkan dan juga harus terus menerus digelorakan.
“Mungkin dari BNPT contoh kecilnya adalah dengan melaksanakan Upacara Bendera pada setiap hari Senin bagi seluruh pegawai di lingkungan BNPT sebagai upaya untuk meminimalisir tergerusnya nilai-nilai Pancasila.
Untuk itu dirinya mengharapkan kegiatan Upacara Bendera itu juga bisa dilaksanakan juga baik di lembaga pendidikan baik mulai tingkat SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, termasuk juga instansi pemerintah seperti Pemprov Jawa Barat dan juga instansi swasta lainnya sebagai upaya menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam diri masyarakat.
“Dengan upacara yang kecil itu tetapi maknanya sangat besar. Dimana dalam upacara itu juga dibacakan Pancasila yang diikuti oleh seluruh peserta upacara. Yang mana hal tersebut tentunya dapat menumbuhkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,”ujar Deputi II BNPT..
Untuk itu mantan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (Direskrimum PMJ) ini berharap
dengan adanya Pembumian Pancasila ini akan bisa terus tertanam nilai-nilai Pancasila pada diri masyarakat. “Sehingga warga Jawa Barat ini nantinya juga bisa menjadi Agen Perubahan untuk pencegahan paham radikalisme terorisme agar paham tersebut tidak menyebar di masyarakat,” ujarnya .
Dalam kesempatan tersebut Irjen Budiono Sandi juga menjelaskan mengenai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) BNPT sesuai diamanatkan oleh Undang Undang No.5 tahun 2018 tentang Penanggulangan Terorisme. Yang mana salah satu tupoksi tersebut adalah merumuskan, mengoordinasikan, dan melaksanakan kebijakan, strategi, dan program nasional penanggulangan Terorisme yang ada di Indonesia baik di bidang Kesiapsiagaan Nasional, Kontra Radikalisasi, dan Deradikalisasi;
“Dimana BNPT sendiri telah mengkoordinir sebanyak 38 Kementerian / Lembaga (K/L) yang sangat konsen dalam penanggulangan terorisme di Tanah Air,” ujar perwira tinggi kelahiran Purwakarta, 2 April 1963 ini.
Selain itu dirinya juga mengatakan bahwa sesuai denganUU tersebut BNPT juga telah melaksanakan kegiatan Kerjasama Internasional. Karena kejahatan terorisme ini merupakan kejahatan lintas negara. Yang manaartinya penanggulangan terorisme tidak bisa dilakukan oleh satu negara saja.
“Sehingga kita memerlukan kerjasama dengan negara-negara lain dan itu sudah dilaksanakan. Dan saat ini alhamdulillah negara Indonesia telah banyak berkontribusi kepada dunia dalam penanggulangan terorisme,” ujar mantan Kapolres Sumenep ini.
Selain itu kepada masyarakat dirinya juga menegaskankembali bahwa radikalisme dalam perpektif BNPT ini menyangkut empat hal. “Pengertian radikalisme dalam perspektif BNPT adalah pertama, orang-orang atau kelompok yang menyuburkan intoleransi. Kedua, orang-orang atau kelompok yang anti terhadap Pancasila. Ketiga, orang-orang atau kelompok yang anti terhadap NKRI dan keempat, adalah menyuburkan penyebarkan paham-paham takfiri. Itu yang dipahami BNPT tentang radikal terorisme,” ujar mantanKaplres Nganjuk ini mengkahiri.
Acara Deklarasi Pengukuhan Pengurus GPP Jabar ini dihadiri mantan Gubernur Jabar, Ahmad Heriawan, Wakil Kepala Badan Pembinaan ideology Pancasila Prof. Dr. Hariyono, M.Pd, Sekretaris Daerah (Sekda) Prov Jabar DR. Ir. Setiawan Wangsaatmaja, Dipl., S.E., M.Eng. Kapolrestabes Bandung Kombes. Pol. Irman Sugema, S.H., S.I.K., M.H.serta para tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi dan masyarakat Jabar pada umumnya.