Den Haag – Otoritas Keamanan Eropa (Europol) bersama dengan Amerika Serikat dan Kanada, mengklaim berhasil melumpuhkan mesin propaganda online kelompok teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Dalam keterangan resmi, Europol mengatakan operasi gabungan itu berlangsung selama tiga hari yang beranggotakan Inggris, Belgia, Bulgaria, Kanada, Perancis, Belanda, Romania, dan Amerika Serikat (AS).
Sasaran mereka adalah media yang bertanggung jawab dalam penyebaran propaganda, dan meradikalisasi anak muda di Eropa melalui internet. Di antaranya adalah Amaq, media propaganda yang paling sering dipakai ISIS untuk bertanggung jawab ketika serangan terjadi.
Dilansir Sky News via kompas,com, akhir pekan kemarin, disebutkan bahwa selain Amaq, Europol juga menargetkan stasiun radio Al-Bayan, maupun jaringan berita Halumu dan Nashir.
Dalam laporannya, Europol mengumumkan telah menyita sejumlah server di Belanda, Kanada, dan AS, serta materi digital dari Bulgaria, Perancis, dan Romania. Kemudian, Counter Terrorism Internet Referral Unit di Inggris juga terlibat dalam mengidentifikasi domain tingkat tinggi yang dipergunakan ISIS.
“Dengan operasi ground-breaking ini kami telah menekan lubang besar dalam kemampuan ISIS untuk menyebarkan propaganda secara online dan meradikalkan kaum muda di Eropa,” ujar direktur eksekutif Europol, Rob Wainwright.