Ottawa – Sebuah organisasi Muslim terkemuka di Kanada menyerukan tindakan melawan kejahatan rasial di negara itu. Seruan ini muncul menyusul gelombang serangan Islamofobia baru-baru ini terhadap wanita Muslim.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Dewan Nasional Muslim Kanada mengatakan rasialisme adalah masalah nyata di Kanada, Selasa (2/3). Ia menyerukan pembentukan segera komite bipartisan untuk menangani kejahatan rasialis dan islamofobia di Kanada.
Tak hanya itu, dalam keterangan resmi yang sama, mereka juga menekankan saat ini terjadi ketegangan dan ketakutan tinggi. Kelompok advokasi menuduh pihak berwenang Kanada menutup mata terhadap krisis ini.
Dikutip dari AhlulBayt News Agency (ABNA), Rabu (3/3), pernyataan itu dibuat setelah baru-baru ini terjadi serentetan serangan terhadap Muslim kulit hitam di Kanada. Lima wanita Muslim Somalia-Kanada telah diserang di kota Edmonton, Alberta, dalam 10 pekan terakhir. Tahun lalu, di kota yang sama dilaporkan terjadi lebih dari 60 kejahatan serupa.
Media lokal melaporkan 140 insiden islamofobia yang terkait kebencian terjadi pada 2020. Termasuk di dalamnya ancaman pembunuhan, yang terjadi di kota Edmonton dan Calgary, provinsi Alberta. Provinsi ini diketahui memiliki sekitar 113 ribu Muslim.
Seorang perawat rumah sakit Edmonton, Assam Ali, mengatakan dia telah berulang kali menjadi sasaran ejekan. Ejekan diberikan karena ia mengenakan hijab dan kulitnya yang gelap.
“Sebagian besar teman dan anggota keluarga saya yang terlihat Muslim memiliki cerita tentang islamofobia. Masyarakat umum mendengar tentang ini melalui media, padahal kenyataannya mereka adalah saudara perempuan dan ibu kita,” ujarnya.