Pontianak – Terorisme merupakan ancaman nyata dan musuh bersama bangsa ini. Keberadaannya berpotensi merusak tatanan masyarakat yang telah ada, karenanya pemerintah melakukan berbagai upaya untuk memastikan terorisme tidak lagi mendapat ruang untuk berkembang. Melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), pemerintah berupaya menguatkan segala lini untuk menangkal masuk dan berkembangnya terorisme. Salah satunya adalah optimalisasi fungsi intelejen daerah sebagai pelaksana fungsi deteksi dini keamanan nasional.
“Fungsi deteksi dini yang paling utama adalah intelijen. Intelijen sebagai bagian dari sistem keamanan nasional yang merupakan line pertama, mampu melakukan deteksi dan peringatan dini” ungkap Irjen Pol. Drs. Arief Dharmawan, S.H., M.H., M.M., Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan di sela pembukaan acara “Latihan Aparat Fungsi Intelijen terkait Modus Operandi dan Perkembangan Terorisme” di Hotel Mercure Pontianak kemarin, Rabu (22/6).
Deputi menambahkan bahwa fungsi intelijen itulah yang mampu mengentaskan terorisme sehingga diharapkan antar aparat intelijen tidak ada lagi ego sektoral dalam pelaksanaan tugasnya. Selanjutnya, pelatihan ini diharapkan menjadi forum silaturahmi, diskusi dan sharing informasi antar aparat intelijen wilayah Kalimantan Barat.
Pelatihan yang dihadiri oleh Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Provinsi Kalimantan Barat merupakan rangkaian pelatihan yang kedua setelah Pelatihan di Provinsi Sulawesi Selatan. Melalui pelatihan ini, diharapkan terwujudnya sinergi dalam pelaksanaan tugas antar aparat intelijen dalam peran pentingnya sebagai fungsi deteksi dini keamanan nasional.