Operasi Militer AS di Somalia Bunuh 40 Militan ISIS

Washington – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengklaim telah membunuh 40 orang militan Islamic State Of Iraq and Syria (ISIS) dalam operasi militer sepanjang pekan lalu, di Somalia. Militer AS telah melancarkan lima serangan sejak Kamis pekan lalu ke militan ISIS yag berada di kawasan Tanduk Afrika.

Kolonel Rob Manning seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (14/11/2017) mengatakan, militer AS telah melancarkan lima serangan dan setidaknya tercatat 36 orang anggota Al Qaeda yang masih terkait dengan kelombok Shabaab tewas dalam serangan itu.

Serangan yang dilakukan bersama tentara komando AS-Afrika itu, menyusul dua aksi teror yang menghancurkan ibu kota Somalia, Mogadishu, bulan lalu. Setidaknya, 385 orang tewas dalam serangan bom yang berasal dari kelompok ISIS.

“Koordinasi dengan pemerintah federal Somalia, militer AS telah melancarkan lima serangan di Somalia melawan Al-Shabaab dan ISIS sejak 9 sampai 12 November 2017. Sebanyak 40 teroris tewas dalam pertempuran itu,” kata Manning.

Lonjakan operasi militer AS itu terjadi setelah Presiden AS Donald Trump meminta militer untuk mengambil tindakan langsung terhadap terduga teroris. Militer AS tak perlu meminta persetujuan dari Gedung Putih yang lebih spesifik untuk menghabisi teroris.

Walikota Qandala, wilayah semi-otonomi Puntland, Jama Mohamed Qurshe mengatakan, enam rudal telah menghancurkan markas ISIS di desa Buqa, sejauh 60 km dari wilayahnya. “Penduduk lokal dan penggembala terkejut dan berlari keluar dari daerah tersebut,” katanya, seperti dilaporkan VOA.

Sementara, juru bicara AFRICOM, Anthony Falvo mengatakan, tidak ada warga sipil yang berada di sekitar wilayah serangan. Serangan pertama terjadi sekitar tengah malam waktu Somalia, dan hantaman rudal kedua pada pukul 11.00 waktu setempat.

Dalam beberapa bulan terakhir, AS telah berulangkali menyerang pemberontak Somalia yang berasal dari kelompok Shabaab. Kelompok itu masih memiliki ikatan dengan Al Qaeda. Namun, serangan rudal pada Jumat lalu dinilai sebagai langkah signifikan dalam perang melawan ISIS.

Sebelumnya, ISIS telah mengklaim serangan bunuh diri di Somalia pada Mei 2017. Serangan bom itu menewaskan sedikitnya lima orang. Aksi itu mengawali aktivitas Shabaab di wilayah tersebut. Kelompok militan tersebut dipimpin oleh mantan ulama Shabaab, Abdiqadir Mumin. Mantan anggota kelompok Al Qaeda ini kemudian berpindah ke ISIS pada Oktober 2015.