Palu – Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya Kepolisian Daerah
(Polda) Sulawesi Tengah menyita 5 pucuk senjata api, bom, dan amunisi
di wilayah operasi. Kepala Operasi Madago Raya, Kombes Boy FS Samola
mengatakan, 5 pucuk senjata api di antaranya 3 senjata api jenis
rakitan laras panjang, 1 senjata api jenis rakitan laras pendek, dan 1
senapan angin PCP beserta teleskop. Sedangkan amunisi berjumlah 136
butir dari pelbagai kaliber.
“Sementara 4 bom, merupakan bom jenis rakitan,” terangnya di Palu,
Rabu, 2 Oktober 2024.
Menurut Boy, dalam pelaksanaan operasi tahap III yang berlangsung
dari bulan Juli-September 2024 di Poso, Parigi Moutong, Tojounauna,
dan Sigi, satgas sudah melampaui target kegiatan operasi yang telah
ditentukan. Dengan melibatkan 253 personel termasuk anggota TNI yang
terdiri dari empat satgas.
“Operasi ini awalnya menargetkan 8.754 kegiatan, namun hingga akhir
pelaksanaannya berhasil mencapai 11.195 kegiatan,” ungkap dia.
Boy menjelaskan, operasi yang dilakukan merupakan operasi pemeliharaan
keamanan dengan kegiatan deradikalisasi dan kontra terorisme dengan
mengedepankan upaya preemtif dan preventif guna mencegah dan menangkal
penyebaran paham radikal maupun terorisme.
“Keberhasilan ini menunjukkan komitmen kuat kami dalam menjaga
stabilitas keamanan dan kedamaian serta mencegah bakal tumbuh kembang
paham radikalisme di 4 kabupaten (Poso, Parigi Moutong, Sigi, dan Tojo
Unauna) yang menjadi sasaran wilayah operasi,” paparnya.
Boy menambahkan, selain menjaga stabilitas keamanan, satgas juga
melaksanakan misi kemanusiaan dan aksi sosial.
“Kami tidak hanya fokus pada kegiatan deradikalisasi maupun kontra
terorisme, tetapi juga berupaya membantu masyarakat yang membutuhkan.
Satgas Madago Raya telah membagikan sembako, alat olahraga, bibit
pohon, kursi roda kepada warga kurang mampu dan melakukan bedah rumah
untuk warga yang mengalami lumpuh menahun di Desa Beka, Kecamatan
Marawola, Kabupaten Sigi,” jelasnya.
Dengan hasil ini, Operasi Madago Raya Tahap III tidak hanya memperkuat
stabilitas keamanan, tetapi juga menjadi bukti bahwa upaya
rekonsiliasi dan upaya pemulihan dapat berjalan seiring demi keutuhan
NKRI. Operasi Madago Raya dilanjutkan untuk tahap IV mulai tanggal 1
Oktober sampai 31 Desember 2024.