Washington – Pasukan AS melancarkan serangan pekan ini yang menewaskan seorang komandan senior ISIS di Somalia dan 10 rekannya, menurut pejabat resmi, Kamis (26/1).
Operasi ini diperintah oleh Presiden AS Joe Biden dan dilaksanakan. Bilal al-Sudani adalah tokoh senior ISIS dari kelompok Al-Shabaab yang menjadi target dan dibunuh, menurut pernyataan dari Menteri Pertahanan Lloyd Austin.
“Al-Sudani bertanggung jawab untuk membantu perkembangan kehadiran ISIS di Afrika dan mendanai operasi kelompok itu di seluruh dunia, termasuk di Afghanistan,” kata Austin dikutip reuters, Kamis (27/1).
“Tindakan ini membuat Amerika Serikat dan mitra-mitranya lebih aman dan lebih terjamin, dan mencerminkan komitmen teguh kami untuk melindungi warga Amerika dari ancaman terorisme di dalam maupun luar negeri.”
Tidak ada warga sipil yang terluka selama operasi militer ini, kata pejabat pemerintahan senior AS. Seorang pejabat menyebutkan laporan tentang pasukan operasi khusus AS menggerebek sebuah komplek gua di pegunungan Somalia utara, awalnya dengan harapan menangkap al-Sudani. Para pejabat mengatakan bahwa Biden telah diberi pengarahan tentang operasi ini pekan lalu dan menyetujuinya pekan ini.
Namun, para pejabat menolak untuk membicarakan detail dasar tentang operasi ini. Mereka menolak untuk menyebutkan ancaman langsung yang ditimbulkan Sudani kepada Amerika Serikat, memberikan detail tentang intelijen apa pun yang dikumpulkan, bagaimana pasukan AS melaksanakan operasi itu atau bahkan berapa banyak pasukan yang dilibatkan.
Tahun lalu, pemerintahan Biden menempatkan lagi ratusan pasukan AS di Somalia, membatalkan keputusan mantan Presiden Donald Trump untuk menarik pasukan yang berada dalam misi kontra-terorisme.
“Al-Shabaab mengambil keuntungan dari ketidakstabilan dan politik yang terbelah di Somalia untuk menjadi afiliasi global al-Qaeda terbesar dan terkaya. Mereka memberi pengaruh yang mendasar di seluruh negara Somalia,” kata pejabat AS pada saat itu.