Jakarta – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror masih mendalami kasus seorang oknum polisi wanita (Polwan) bernama Brigadir Dua NOS yang diduga terpapar paham radikal dan terafiliasi dengan organisasi teroris. Dugaan sementara Bripda NOS terkait dengan kelompok teroris Jamaah Ansarut Daulah (JAD) Bekasi.
“Ditandai dengan yang bersangkutan aktif terafiliasi dengan JAD. Ini jelas ada kaitan dengan saudara Abu Zee, jaringan teroris yang kita amankan dua minggu lalu di Bekasi,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (9/10).
Saat ini Bripda NOS masih dalam proses pemeriksaan secara internal. Dia terancam diberhentikan dari institusi Bhayangkara.
“Masih dalam pemeriksaan internal dan ada prosedur kode etik, pastinya kita rekomendasikan diberhentikan,” jelas Asep.
Densus 88 menangkap Bripda NOS pada Jumat (26/9) lalu di Salatiga. Dia diduga terlibat dengan jaringan terorisme Wawan Wicaksono yang ditangkap di Salatiga, Jawa Tengah, pada hari yang sama.
Sebelumnya, Asep menjelaskan, Bripda NOS terpapar paham ISIS lewat media sosial (medsos). Densus 88 juga masih mendalami, apakah Bripda Nesti memaparkan paham itu ke anggota polisi lainnya
Sebelumnya, NOS juga pernah diamankan karena kasus serupa. Itu terjadi pada 26 Mei lalu di Jawa Timur. Nesti ditangkap polisi lantaran diduga meninggalkan tugas dan menggunakan identitas palsu dalam penerbangan dari Ternate ke Surabaya.
Kapolda Maluku Utara Brigjen Pol Suroto menuturkan, Bripda NOS sudah sejak awal September lalu kembali meninggalkan tugas tanpa izin atau desersi. Polda pun sudah berusaha mencarinya dengan menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) atas namanya.
Pencarian itu tidak membuahkan hasil hingga kemudian Polda mendapat kabar NOS ditangkap Densus 88 Antiteror.
“Kita sudah berusaha mencarinya dengan menerbitkan DPO. Tapi ternyata kemarin dapat informasi dari Densus 88 [NOS] ditangkap, Jadi teman-teman [polisi] tahu dia anggota kita dari DPO yang kita sebarkan,” ungkap Suroto kepada wartawan di halaman Mapolda Malut, Rabu (2/10).
Sebelum desersi, sambung Suroto, NOS bertugas seperti biasa. Polwan yang bertugas di Satuan Logistik Polda Maluku Utara ini masuk kerja dari pagi hingga sore.