NU Terus Bertekad Kukuhkan Hubungan Persaudaraan Kebangsaan

Jakarta – Nahdlatul Ulama (NU) terus berupaya mengukuhkan hubungan persaudaraan kebangsaan (ukhuwah wathaniyah) di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk sebagai bentuk kecintaan terhadap Tanah Air. Tekad itu kembali digemakan NU saat memperingati hari lahir ke-92 di Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Daan Mogot, Jakarta, Rabu lalu.

“Semangat NU, terutama menyambut usianya yang akan satu abad ini, adalah mengembangkan apa yang disebut sebagai hubungan persaudaraan kebangsaan di tengah masyarakat yang bineka,” ujar Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini, dikutip dari republika.co.id, Kamis kemarin.

Helmy menyatakan, sebagai organisasi sosial keagamaan, NU terus berupaya untuk salah satunya menjadi perekat hubungan kebangsaan dan ukhuwah wathaniyah. Ia mengungkapkan, dalam konteks berbangsa dan bernegara, NU masih terus berkomitmen untuk mengembangkan ajaran Islam ahlussunnah waljamaah sekaligus mengedepankan ajaran semangat cinta Tanah Air.

Dia mengatakan, dalam konteks global, peluang Indonesia untuk dijadikan kiblat percontohan dalam mengelola kebinekaan sangat besar. Hal ini, menurut dia, tak lepas dari peran NU selama ini.

“Indonesia adalah negara maju dalam hal mengelola kebinekaan. Tentu saja kita tidak bisa mengingkari, NU juga sangat berperan di dalam upaya mengelola kebinekaan dan menciptakan kehidupan yang harmoni di tengah keragaman,” kata Helmy.

Puncak peringatan harlah ke-92 NU digelar di Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Jakarta Barat, Rabu (31/1) malam. Acara tersebut dihadiri Rais Aam PBNU KH Maruf Amin, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirodj, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan sejumlah pejabat negara dan tokoh, baik dari dalam maupun luar negeri.