Bandung – Ketua PB NU Jawa Barat K.H. Marsudi Suhud dalam sambutannya pada acara Sarasehan Pencegahan Paham Radikal Terorisme yang diselenggarakan oleh BNPT bekerjasama dengan Fatayat NU menyampaikan bahwa darussalam dan jihad telah dibangun oleh kiyai-kiyai NU sebelum kemerdekaan. Tujuannya adalah untuk menciptakan keamanan dan perdamaian di nusantara tanpa ada perbedaan antara kelompok dan etnis apapun.
“Namun konsep-konsep tersebut yang merupakan pondasi dalam membangun negara ini dan merupakan sumber islam yang orisinil, kini didistorsi oleh kelompok tertentu. Ironisnya tujuannya bukan memperkokoh bangsa ini, tetapi sebaliknya ingin mengotak-atik bangsa ini dan celakanya mereka ingin mendirikan negara dalam bentuk lain. Oleh karena itu paham-paham tersebut harus dilawan secara keras dan tegas supaya kita tidak terombang-ambing, bahkan melawan mereka itu adalah bagian dari jihad. Kita tidak ingin negara ini seperti di negara konflik di timur tengah yang hancur akibat maraknya paham radikal, diantara mereka seperti Yaman, Suriah dan lain-lain yang butuh 100 tahun untuk merekonstruksi kembali negaranya”. Demikian kata Kiyai Suhud.
Suhud menyampaikan bahwa Sarasehan seperti ini sangat penting dan perlu terus digalakkan guna memperkaya pengetahuan tentang paham paham radikal terorisme yang bertentangan dengan nilai agama, serta paham-paham yang terkait dengan kebangsaan dan kesatuan bangsa ini. Ia juga mengharapkan agar launching daiyah Fatayat NU ini dapat seoptimal mungkin dalam menyebarkan paham-paham agama yang sesuai dengan paham Nahdatul Ulama.