NU Selalu Moderat, Toleran, dan Menjunjung Persaudaraan

Jakarta –Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin menilai, Nahdlatul Ulama sebagai lembaga yang selalu bersikap moderat, toleran dan senantiasa menjunjung persaudaraan, serta cinta Tanah Air.

” NU itu senantiasa mencintai Tanah Air. Di manapun Nahdiyin kaum santri tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai kebangsaan karena cintanya kepada Tanah Air sedemikan besarnya,” kata Menag pada Peringatan hari lahirnya Nahdlatul Ulama ke-92 diperingati di Masjid Raya KH Hasyim Asyari di Jakarta Barat, Rabu (31/1/2018).

Pada kesempatan itu, Menag Lukman Hakim Saifuddin memaparkan tentang NU yang mampu bertahan sampai usia 92 tahun. Menurutnya, itu karena DNA NU adalah tawasuth (moderat) dan tasamuh (toleran). Di sisi lain, NU juga selalu memegang tiga prinsip persaudaraan, yaitu persaudaraan sesama umat Islam, persaudaraan sesama anak bangsa, dan persaudaraan sesama umat manusia.

“Dan itulah yang menjadi DNA NU sehingga kemudian Indonesia bersyukur karena NU merupakan jati diri dan eksistensi bangsa ini tetap terjaga dan terpelihara,” jelasnya usia menghadirkan peringatan Harlah NU yang ke-92 Nahdlatul Ulama di Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari Jalan Dan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (31/1).

Menurut Lukman, dalam menghadapi tantangan di era globalisasi dengan kemajuan teknologi informasi ini, maka semakin penting keberadaan nilai-nilai yang senantiasa diajarkan NU, yaitu moderat, toleran, menjunjung persaudaraan, dan mencintai tanah air.

Ia melanjutkan, kecintaaan kepada negara harus senantiasa dipelihara mengingat era globalisasi, pasar bebas, dan maraknya media sosial. Hal itu kalau tidak disikapi secara arif, bisa menggerus eksistensi bangsa di tengah-tengah kemajemukan yang harus senantiasa menjaga persatuan.