Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa adalah kunci untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman paham kekerasan dan terorisme. Bangsa Indonesia wajib menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila demi untuk menciptakanperdamaian abadi di Bumi Nusantara.
“Banyak negara yang iri dengan Indonesia karena stabilitasnya luarbiasa, meski di dalam negeri masih banyak permasalahan. Itu semua kuncinya adalah Pancasila yang didalamnya terdapat nilai-nilai luhur untuk mewujudkan kehidupan bernegara yang damai dan tentram,” kata Ketua Kajian Timur Tengah dan Islam Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) Muhammad Luthfi Zuhdi.
Luthfi menjelaskan, di antara nilai-nilai Pancasila itu adalah civil society yang kuat, khususnya untuk kelompok Ormas Islam yang ada dalam Nadhlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah).
Ia optimis bila NU dan Muhammadiyah tetap berada di jalur yang benar, para penyebar propaganda paham kekerasan dan terorisme akan kesulitan bergerak di Indonesia. Luthfi mencontohkan dengan apa yang terjadi di Mesir di mana Ikhwanul Muslimin dan militer sama-sama keras dan tidak pernah menemui titik temu.
Menurutnya, itu terjadi karena civil society-nya lemah. “Di sana ada Al Azhar. Tapi itu tidak kuat menandingi kekuatan militer dan Ikhwanul Muslimin. Yang terjadi, siapa yang kuat, maka dia yangmenguasai. Jangan sampai itu terjadi di Indonesia karena itu, kita harus bersama-sama memperkuat civil society,” papar Luthfi.
Saat ini, Luthi mengaku tengah melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya tindak kekerasan. Ia berharap penelitian itu bisa memberikan langkah-langkah bagaimana masyarakat bisa menangkal masuknya paham kekerasan.
Dari pengamatan yang selama ini dilakukan, ia menilai apa yang telah dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sudah cukup bagus.Namun ada beberapa hal yang harus ditingkatkan, agar upaya-upaya itu bisa memberikan hasil maksimal.
Sumber : suaramerdeka.com